“Saya menyoroti persentase pemilih bimbang itu akan menjadi penentu jalannya pemilu presiden mendatang, akan tetap dua putaran atau mungkin berpotensi satu putaran,” kata Wasisto saat dihubungi di Jakarta, Jumat.29/12
Wasisto mengemukakan hal itu ketika menanggapi hasil survei nasional oleh Forum Alumni Perguruan Tinggi se-Indonesia yang menyebutkan pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md. berpeluang paling besar masuk ke putaran kedua Pilpres 2024.
Menurut dia, suara dari para bimbang tersebut menjadi segmen yang akan diperebutkan oleh pasangan calon meskipun persentasenya relatif kecil.
“Meskipun persentasenya kecil hanya 6—7 persen, paling tidak ini segmen akan diperebutkan semua pasangan calon,” katanya.
Ia beranggapan hasil survei yang menempatkan dua pasangan calon presiden dan wakil presiden di putaran kedua tersebut masih akan terus berkembang
Apalagi, KPU masih akan menggelar tiga kali debat capres/cawapres yang berpotensi memengaruhi pemilih bimbang dalam menentukan jagoannya.
“Pandangan umum terkait dengan hasil survei ini tentu masih akan terus berkembang dinamikanya,” ujarnya.
Sebelumnya, Forum Alumni Perguruan Tinggi se-Indonesia (FAPTI) bekerja sama dengan Alvara Research Center, Kamis (28/12), mengatakan bahwa Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md. berpeluang paling besar masuk ke putaran kedua Pilpres 2024.
Ketua FAPTI Andre Rahadian menjelaskan hal tersebut bisa terjadi karena hasil survei menunjukkan belum ada pasangan calon yang memiliki suara lebih dari 50 persen.
“Kemungkinan besar Pilpres 2024 akan berlangsung dua putaran, dan peluang paling besar yang masuk ke putaran kedua adalah Prabowo-Gibran dan Ganjar-Mahfud,” kata Andre di Jakarta, Kamis (28/1).