Surabaya (KN) – Dinas Perhubungan dan Lalu Lintas Angkutan Jalan (Dishub LLAJ) Jawa Timur meminta seluruh pemudik yang melintasi Jawa Timur agar mewaspadai 48 titik rawan kecelakaan, jalan bergelombang, pohon tumbang dan jalan licin, serta berlubang.Kepala Dishub dan LLAJ Prov Jatim Ir Wahid Wahyudi MT, di Surabaya, Jumat (5/8) mengatakan, ke-48 titik itu terbagi dalam delapan ruas jalan utama. “Kita sudah antisipasi dengan menambah pemasangan rambu-rambu, tapi kehati-hatian pengguna jalan tetap faktor utama keselamatan,” ujarnya.
Kedelapan ruas jalan tersebut di antaranya ada di jalur Surabaya-Lamongan hingga Tuban yang memiliki sepuluh titik rawan kecelakaan, yaitu sepanjang Jalan Kalianak, kawasan Deket Lamongan kilometer 36-43, Sukodadi kilometer 45-48, Turi kilometer 48-51 Pujung kilometer 65-69, Brondong kilometer 75-76, Widang kilometer 80-130, Jenuh kilometer 115-140, Talang Tuban kilometer 10-11, serta di kawasan Duduk Sampean Gresik.
Selain itu, kewaspadaan pada ruas Surabaya-Mojokerto-Nganjuk-Madiun hingga Ngawi yang memiliki sembilan jalur rawan, yaitu kawasan Simpang 4 Puri Indah By Pass Mojokerto, Desa Glagah Perak, Kawasan Banyakan Gringging kilometer 5,2-6,8; lantas Kedungrejo Nganjuk kilometer 10,5, Sukomoro kilometer 114,7, Saradan; Wilangan-Caruban hingga Madiun, Caruban-Ngawi hingga Mantingan, serta Madiun hingga Ngawi.
“Ruas lainya adalah Kertosono-Kediri-Tulungagung yang memiliki titik rawan kecelakaan di antara Bendo-Gurah dan Badas, kemudian sepanjang kawasan Mekikis hingga Gamping Rejo, juga Braan Bandar Kedungmulyo, dan terakhir Pojok Ngantru,” tuturnya.
Dia menambahkan, ruas Surabaya-Porong-Malang hingga Batu juga memiliki beberapa jalur rawan kecelakaan di antaranya adalah Jalan Raya Waru, Buduran, Desa Sukorejo Pandaan; Jalan Raya Purwosari; Raya Lawang kilometer 71-72; dan Jalan Raya Singosari kilometer 75-76.
Di Ruas Malang hingga Blitar setidaknya juga terdapat titik rawan, yaitu kawasan Raya Genengan sampai Papen Pakis Haji kilometer 98-102; juga kawasan Jatiguli hingga Sumberpucung kilometer 12. Sedangkan ruas Surabaya-Probolinggo-Situbondo-hingga Banyuwangi memiliki beberapa titik rawan di antaranya Raci Bangil-Grati hingga kawasan Paiton, lantas Jalan Juanda kilometer 3,5, Desa Kepulungan Gempol kilometer 41-43, Tongas-Delingu hingga Leces, Banyu Glugur-Panarukan hingga Banyuputih, Landangan-Takongan-Hutan Baluran hingga Watudodol, serta Gangsring kilometer 28.
Untuk ruas Jalan jalur Probolinggo-Lumajang-Jember hingga Banyuwangi, setidaknya memiliki beberapa titik rawan di antaranya Desa Banjar Sari hingga Tegal Siwalanm, Jalan Raya Lincing kilometer 283-284, Desa Kedayungan kilometer 29, Rogojampi kilometer 18, Tikungan Gandrung dan Glandmore, serta Gunung Kumitir.
Ruas terakhir jalur tengkorak adalah kawasan Surabaya-Madura yaitu Bangkalan hingga Sumenep yang meliputi Jalan Raya Galis, Camplong, Jungkaran hingga Nyeburan, Tlanakan Kilometer 101-103, serta Desa Giring Manding Kamal.
Untuk mengantisipasi itu, Wahid menuturkan, untuk mengantisipasi jalur tengkorak ini, pihaknya sudah melakukan beberapa langkah, di antaranya meminta Dishub Kabupaten/Kota setempat menambah jumlah rambu dan menjaga seluruh titik-titik rawan kecelakaan. “Untuk kawasan rawan pohon tumbang, Dishub juga telah menyediakan beberapa alat berat dan gergaji mesin,” tambahnya. (rif)