Gubernur Khofifah (tengah) saat melakukan Misi Dagang dan Investasi antara Pemerintah Provinsi Jawa Timur dengan Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya, di Kota Sorong. Kamis (26/1/2023).
Sorong (mediakorannusantara.com) – Pemerintah Provinsi Jawa Timur menggelar misi dagang dan investasi ke Provinsi Papua Barat Daya. Sampai pukul 12.30 WIT, misi dagang dan investasi antara Jawa Timur dengan Papua Barat Daya mencatatkan nilai transaksi sementara sebesar Rp199.828.080.000,00, yang diperoleh dari 20 transaksi.
“Kegiatan ini bukan sekadar mempertemukan trader dan buyer, tapi juga ada tujuan investasi. Semoga juga bisa menjangkau pasar luar negeri karena pelaku usaha Jatim sudah membangun akses pasar dengan banyak importir di berbagai negara,” ujar Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, usai memimpin Misi Dagang dan Investasi bersama Pj. Sekretaris Daerah Provinsi Papua Barat Daya, Edison Siagian, di Kota Sorong, Kamis (26/1/2023).
Tak hanya itu, Gubernur Khofifah juga berharap kegiatan misi dagang dan investasi ini juga sekaligus menjadi misi budaya. “Apalagi nilai-nilai kenusantaraan itu kental di Bumi Majapahit, Bumi Jawa Timur. Maka, format-format misi budaya tentu akan kita integrasikan dengan kegiatan-kegiatan semacam ini di setiap provinsi,” lanjut Khofifah.
Gubernur Jawa Timur pun menggarisbawahi pentingnya kurasi produk-produk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). “Jadi ada yang namanya communal branding. Brand-brand yang sama di banyak tempat, ada Quality Control-nya sehingga menjadi standar. Kurasi ini menjadi penting apalagi untuk produk yang direncanakan untuk ekspor,” tambahnya.
Adapun komoditas yang ditransaksikan adalah cakalang dan baby tuna; udang, ikan, cumi; makanan ringan; rokok; beras; daging ayam dan daging frozen; bahan bangunan; dan fashion. Melalui kerja sama ini, Jawa Timur berupaya mendongkrak neraca perdagangan antarwilayah provinsi.
Senada, Pj. Sekretaris Daerah Provinsi Papua Barat Daya, Edison Siagian, menyambut positif kegiatan misi dagang dan investasi ini. Pasalnya, kegiatan ini diharapkan mampu mengoptimalkan potensi masing-masing daerah sehingga memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
“Kami sebagai provinsi baru tentunya sangat merespons positif. Ini awal yang baik. Kami belajar dari Jawa Timur dan kami berharap kerja sama antardaerah semacam ini terus meningkat. Peluang dan kesempatan sudah dibuka, semoga kita bisa memanfaatkannya dengan baik,” terang Edison.
Ia jga menjelaskan, kegiatan misi dagang dan investasi ini dilaksanakan secara komprehensif dan bersinergi dengan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN), Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI), Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO), pelaku UMKM, serta perangkat daerah di masing-masing provinsi. (KN04)