Pj Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono saat memimpin acara istighosah dan doa bersama yang diadakan di gedung negara grahadi, Senin (19/2/2024) malam.
Surabaya (mediakorannusantara.com) – Pemerintah Provinsi Jawa Timur menggelar Istighosah dan doa bersama di Gedung Negara Grahadi, Senin (19/2/2024) malam, dihadiri Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur Adhy Kepala OPD Pemprov Jatim, Pimpinan Direksi BUMD, dan anak-anak yatim. Istighosah ini dipimpin Imam Besar Masjid Nasional Al Akbar Surabaya, KH Abdul Hamid Abdullah.
Dalam sambuntannya, Pj Gubernur berharap melalui istighosah dan doa bersama ini akan menjadi awal yang baik dalam menjalankan amanah memimpin Jawa Timur satu tahun ke depan. “Malam ini kita bersama-sama bermunajat kepada Allah SWT agar kita senantiasa diberi perlindungan, kemudahan dalam menjalankan amanah, serta diberi kemampuan untuk menyelesaikan tugas di masa transisi kepemimpinan ini,” ujarnya.
Pj Gubernur menambahkan, selama lima tahun kepemimpinan Gubernur Khofifah Indar Parawansa dan Wakil Gubernur Emil Elestianto Dardak sudah banyak dinamika yang terjadi. Mulai dari Pandemi Covid 19, bencana alam, dan lain sebagainya. Meski demikian, lanjutnya, jajaran Pemprov Jatim di bawah kepemipinan Gubernur Khofifah dan Wagub Emil berhasil melewati semua tantangan tersebut dengan baik. Bahkan menjadi salah satu provinsi dengan penghargaan terbanyak dalam kurun waktu 5 tahun. Yakni 738 penghargaan.
“Untuk meneruskan prestasi yang telah ditorehkan oleh beliau, saya tidak bisa sendirian. Butuh sinergitas di antara jajaran Pemprov Jatim, BUMD, dan para stakeholder terkait,” kata Adhy Karyono.
“Di sini tidak ada pimpinan tertinggi, kita semua sama. Oleh karena itu saya mengharap sinergitas yang kuat untuk bersama-sama melanjutkan program-program pembangunan di Jatim ke depannya,” tambahnya.
Lebih lanjut, Pj. Gubernur Adhy juga mengajak seluruh Kepala OPD untuk mensyukuri atas nikmat dan karunia Allah SWT. Terlebih Jatim telah berhasil melewati momentum pesta demokrasi dengan aman, damai, dan kondusif. “Alhamdulillah beragam isu terkait konflik yang akan terjadi di Jatim pada saat momentum Pemilu Serentak tidak terjadi. Jatim tetap kondusif dan akan kita jaga bersama-sama hingga masa pesta demokrasi ini selesai,”paparnya.
Selain itu, penyelenggaraan Istighosah dan Doa Bersama ini juga menjadi bentuk mempertahankan tradisi yang dijalankan oleh Gubernur Khofifah. Ia mengaku bahwa sudah mendapatkan pesan khusus dari Khofifah untuk hal ini. “Saya diwanti-wanti oleh beliau untuk segera menggelar istighosah di Grahadi setelah saya dilantik. Agar amanah yang kita emban bisa menjadi berkah untuk masyarakat,” pungkasnya. (KN01)