Surabaya (KN) – Satu lagi bukti dugaan Pemkot Surabaya bermain mata dengan kontraktor nakal. Sebab Pemkot tidak tegas terhadap kontraktor pelaksanan proyek yang kini belum selesai pengerjaanya dan masih amburadul. Tetapi proyek yang sebenarnya belum selesai dikerjakan itu, sudah dinyatakan rampung dan kontraktornya dibayar penuh.Proyek ini bisa dilihat pada proyek box culvert di Jl Ciliwung Surabayaa, tak ada manfaat yang didapat dari pembangunan itu, justru masyarakat yang merasakan dampaknya.
Informasinya, proyek itu seharusnya selesai pada Desember 2012. Namun sampai 2013 ini sebenarnya proyek itu tak tuntas, tapi justru sudah dinyatakan selesai dan dibayar penuh. Dalam hal ini, saat proyek itu belum kelar dan pengerjaannya melebihi jadwal, Pemkot sama sekali tak memberi sanksi. Seharusnya, kontraktor seperti ini sudah masuk daftar hitam.
Informasi yang beredar di lingkungan sesama kontraktor, proyek itu malah dinyatakan selesai dan kontraktornya dibayar penuh. “Seharusnya, kontraktor bersangkutan harus diberikan sanksi. Pemkot terlihat tebang pilih dalam memberikan sanksi ke kontraktor nakal. Proyek itu bisa dilihat jika baru separuhnya saja yang selesai,” kata pegawai di lingkungan Dinas PU Bina Marga dan Pematusan Surabaya.
Akibat proyek yang belum rampung itu, warga terkena dampak banjir. Bahkan akses jalan di kawasan itu sempit. Kendaraan roda empat akan sulit melalui jalan tersebut.
“Memang ada yang tak beres dengan proyek di pemkot. Ada yang diberi sanksi ada yang tidak, pemkot sangat tebang pilih,” kata Reni Astuti, salah satu anggota Komisi C. (anto)
Foto : Proyek gorong-gorong di Jl Ciliwung Surabaya yang pengerjaanya tak selesai masih tampak amburadul