Surabaya (KN) – Pemerintah Kota Surabaya memberikan penganugerahan Karya Cipta Adinugraha kepada 12 pelaku usaha kecil menengah (UKM). Penghargaan diserahkan oleh Walikota Surabaya Tri Rismaharini di Gramedia Expo, Kamis (16/5/2013).Plt. Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Surabaya, Eko Agus Supiadi, mengatakan bahwa ini adalah kali kedua Pemkot memberikan penghargaan Karya Cipta Adinugraha. Tahun lalu menjadi tahun pertama penyelenggaraan penganugerahan tersebut.
Secara teknis, Agus menjelaskan, UKM pemenang telah melewati serangkaian proses yang panjang. Tahap penilaian telah dilakukan sejak Februari lalu oleh konsultan penilai. Mereka terdiri dari unsur akademisi, pelaku usaha, dan lembaga pengembangan UKM. Adapun kriteria penilaian meliputi, karakteristik kewirausahaan, kompetensi dan kinerja usaha, daya saing, pengembangan diri/karyawan, kompetensi individu, serta sistem administrasi/keuangan. Selain itu, legalitas usaha, penggunaan bahan baku, dan omzet juga tak luput dari pengamatan tim penilai.
“UKM yang laris tapi manajemennya kurang bagus belum tentu menjadi pemenang. Sebab, penilaian dilakukan menyeluruh dengan mempertimbangkan beberapa aspek yang masuk dalam kriteria penilaian,” ujarnya.
Dikatakan Agus, mulanya sebanyak 52 UKM dinilai dan disaring menjadi 40 UKM. Kemudian, dari 40 UKM tersebut diseleksi lagi sehingga menyisakan 12 UKM pemenang yang terbagi dalam 4 kategori, yakni kategori perdagangan kecil, perdagangan menengah, industri kecil, dan industri menengah. Juara I,II, dan III berhak atas trophy, piagam, serta uang pembinaan masing-masing senilai Rp 5 juta, Rp 3 juta, dan Rp 1,75 juta.
Walikota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan, pihaknya memang tengah fokus mengembangkan sektor industri kreatif. Hal tersebut sebagai bagian dari persiapan jelang ASEAN Free Trade Area (AFTA) atau zona perdagangan bebas ASEAN mulai 2015 mendatang.
Menurut Walikota, Surabaya harus mempersiapkan diri sebaik mungkin jika tak mau hanya jadi penonton di negeri sendiri. Sebab, nantinya, pelaku usaha lokal akan bersaing secara langsung dengan pelaku usaha dari luar negeri.
Salah satu upaya persiapan yakni dengan memperkuat sektor dunia usaha lokal. UKM saat ini memang tengah memegang peranan sentral dalam memajukan perekonomian Indonesia. Selain sebagai salah satu alternatif lapangan kerja baru, UKM berperan dalam mendorong laju pertumbuhan ekonomi. UKM juga berkontribusi besar pada pendapatan daerah maupun pendapatan negara.
Risma sapaan akrab Walikota, menargetkan pertumbuhan jumlah UKM. Jika di tahun-tahun sebelumnya, pemkot memasang target minimal tiga UKM dalam satu kelurahan, kini ditingkatkan menjadi satu UKM di tiap-tiap RW. “Sekarang jumlah UKM di Surabaya sekitar 1.200 UKM, idealnya harus ada 3.000 UKM tahun ini. Jadi masih perlu 1.800 UKM baru,” terangnya.
Untuk merealisasikan itu, Risma mengatakan, pihaknya akan mengintensifkan pelatihan-pelatihan. Langkah tersebut dinilai mampu merangsang jiwa kewirausahaan masyarakat. Selain itu, semua dinas yang bergerak di sektor ekonomi juga telah dikerahkan secara maksimal. (anto/jef)