Surabaya (KN) – Pemerintah Kota Surabaya memberikan apresiasi kepada kader-kader Pos Pemberdayaan Keluarga (Posdaya) melalui ajang Surabaya Gender Award (SGA) di lantai dasar Ciputra World, Surabaya.Suasana di tempat tersebut mendadak riuh setelah panitia menyebutkan satu per satu pemenang Surabaya Gender Award (SGA) 2012, Senin (15/10). Saat itu bertepatan dengan puncak rangkaian acara SGA sekaligus launching Posdaya (Pos Pemberdayaan Keluarga).
Ratusan peserta yang berasal dari 31 Kecamatan se-Surabaya tampil habis-habisan dengan dandanan yang unik. Mereka kerap memekikkan yel-yel yang mengandung pesan kesetaraan gender. “Dua anak cukup. Laki-laki atau perempuan sama saja,” demikian kalimat yang terlontar secara bersamaan.
Kepala Bapemas dan KB Antiek Sugiharti menyatakan, SGA merupakan penghargaan bagi kader-kader Posdaya yang telah bekerja keras mensosialisasikan kesetaraan gender. “Tema umumnya adalah persamaan hak baik laki-laki maupun perempuan. Namun, untuk tahun ini tema khususnya adalah Pemberantasan Trafficking,” katanya.
Sedangkan Posdaya, lanjut Antiek, adalah wadah bagi keluarga untuk mengembangkan diri di bidang kesehatan, pendidikan, ekonomi, dan lingkungan dengan semangat kegotong royongan. “Saat ini sudah terbentuk 160 Posdaya di Surabaya,” tuturnya.
SGA sendiri dikemas dalam bentuk kompetisi antar kecamatan dengan format atraktif dan interaktif. Beberapa lomba diantaranya lomba kuis gender yang dimenangkan oleh Kecamatan Tandes serta Peserta Debat Terbaik dari Kecamatan Simokerto. Tak hanya itu, Kecamatan yang dipimpin Henni Indriaty juga menyabet Kecamatan dengan performa terbaik.
Sedangkan yel-yel terbaik diraih Kecamatan Pakal, Mading Responsive Gender terbaik oleh Kecamatan Bubutan. Selain tim, SGA juga mempertandingkan kategori perorangan yakni Duta Gender Terbaik oleh Riza (Kecamatan Jambangan) dan Duta Gender dengan Responden Terbanyak oleh Fifie H. Jefriati (Kecamatan Tegalsari). (anto)