Surabaya (KN) – Gubernur Jatim Soekarwo Soekarwo menyatakan, situasi yang aman dan nyaman merupakan bagian dari produk politik. Karena itu, Pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) legislative dan Pemilu Presiden dan Wakil Presiden RI 2014 diharapkan dalam kondisi kondusif, aman dan nyaman.
“Tidak akan ada manfaatnya membangun politik yang dapat menghambat kesejahteraan masyarakat. Maka aman dan nyaman adalah bagian dalam menjaga produk politik. Masyarakat sangat mencintai harmoni, sebaliknya masyarakat tidak mencintai budaya tanding,” ujar Soekarwo saat acara Rapat Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Provinsi Jawa Timur di Convention Hall Lantai III Grand City Convex Surabaya, Senin (10/3/2014).
Soekarwo menuturkan, Pemilu politik adalah tugasnya meningkatkan kesejahteraan. Sebaliknya, tidak ada manfaatnya membangun perpolitikan nasional, daerah kalau justru dapat tidak ada kesejahteraan di masyarakat.
“Politik adalah kesejahtearaan yang diminta oleh masyarakat kita. Oleh sebab itu aman dan nyaman adalah bagian menjaga produk politik sebelumnya maupun politik yang akan datang,” paparnya.
Oleh karena itu, menurut gubernur, adanya pertemuan Forpimda ini adalah dalam menjaga harmoni. Tentunya, dalam hal ini, harmoni itu saling melengkapi akan tetapi bukan merusak.
“Harmoni itu ada perbedaan yang dapat saling melengkapi. Konsep dasar filosif masyarakat Jatim adalah konsep bagaimana kegiatan politik 2014 mengantar kesejahteraan masyarakat lebih baik,” tandas Gubernur Soekarwo.
Pangdam V Brawijaya Mayor Jenderal Ediwan Prabowo mengatakan, dalam pelaksanaan Pileg dan Pilpres/Wapres RI, prajurit TNI di lapangan harus menunjukkan sikap yang netral tidak memberikan dukungan kepada salah satu kontestan untuk menjamin terselenggaranya sikap TNI dalam Pileg dan Pilpres dan Wapres RI yang harus netral.
“Implementasi pelaksanaan netralitas TNI yakni mengamankan penyelenggaraan Pileg dan Pilpres 2014 sesuai dengan tugas dan fungsi,” ujar Pangdam V/Brawijaya. (rif)