Surabaya (KN) – Sejumlah program yang diluncurkan Pemprov Jatim kembali mendapat apresiasi dari Pemerintah pusat. Jatim diapresiasi karena jumlah kabupaten/kotanya terbanyak mengikuti Evaluasi Pembangunan Pemberdayaan Perempuan (PP) dan Perlindungan Anak (PA) tahun 2014. “Kami berkomitmen terus mendukung program Pengarusutamaan Gender (PUG) dengan memberikan anggaran di masing-masing kab/kota setiap tahunnya,” terang Gubernur Jatim Dr. H. Soekarwo saat menerima Tim Verifikasi Independent Anugerah Parahita Ekapraya (APE) dari Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak di Kantor Gubernur, Jl Pahlawan Surabaya, Senin (17/11/2014).
Gubernur Soekarwo menjelaskan, peran provinsi pada pelaksanaan pembangunan PP dan PA sudah cukup berhasil. Berdasarkan data yang ada Perkembangan Indeks Pembangunan Manusia (!PM) Jatim tahun 2009-2013 mencapai 73,54. Sedangkan perkembangan Indeks Pembangunan Gender (IPG) Jatim (2009-2013) adalah 67,85 atau naik sebesar 1,29 pada tahun 2012-2013. Selain itu, Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) jatim (2009-2013) juga meningkat menjadi 70,77, dan peningkatan Kesetaraan dan Keadilan Gender (KKG) (2009-2013) Jatim menjadi 6,26.
“Peningkatan KKG di Jatim ini ditunjukkan dengan makin kecilnya selisih angka IPM dan IPG,” imbuhnya.
Program kebijakan Pemprov Jatim dinilai banyak memihak perempuan dan anak, misalnya pada tahun 2014 Jatim melaksanakan Program Penanggulangan Feminisasi kemiskinan. Program tersebut ditujukan khusus pada single parents, dengan mengikutsertakan mereka dalam program peningkatan ekonomi. Ada juga pemberian ketrampilan bagi pekerja anak dalam bentuk pekerjaanTerburuk untuk Anak (BPTA).
“Jumlah single parents yang sudah mendapatkan bantuan mencapai 153.324 keluarga, jenis bantuannya ada yang berupa bantuan modal ataupun pelatihan ketrampilan,” jelasnya.
Belum lagi program 12.227 taman Posyandu dan Parade Baca merupakan program inovatif yang berpihak terhadap perempuan dan anak. Selain itu, jumlah Kab/Kota di Jatim layak anak dari 24 tahun 2013 meningkat menjadi 31 pada tahun 2014. Impelementasi perlindungan anak di ranah publik juga dikembangkan di tahap Pasar Ramah Anak dan Puskesmas Ramah Anak.
“Pemprov Jatim di bawah koordinator Bappeda dan Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BKKBN) bersama seluruh satuan kerja lintas sektor, akan lebih fokus dalam melaksanakan Pengarusutamaan Gender (PUG) dalam pembangunan di seluruh sektor,” pungkasnya.
Sementara itu, Ketuan Tim Independen Verifikasi PP dan PA Dra. Setyawati mengatakan, Anugerah Parahita Ekapraya merupakan penghargaan yang diberikan pada kementerian/lembaga serta pemerintah daerah baik provinsi maupun kabupaten/kota yang dinilai telah berkomitmen dan mengimplementasikan strategi yang terkait dengan Pengarusutamaan Gender (PUG), PP dan PA di berbagai sektor pembangunan. Penilaiannya berdasarkan penerapan strategi pengarusutamaan gender, pencapaian dan inovasi dalam perwujudan kesetaraan gender, pemberdayaan perempuan, perlindungan anak, serta upaya untuk memenuhi hak anak.
Penilaian ferivikasi tahun ini semakin diperketat, berdasarkan program-program yang dibuat apakah benar-benar bermanfaat untuk masyarakat. Pemprov Jatim merupakan salah satu provinsi yang sasaran penilaian Kab/Kota nya terbanyak yaitu 10 Kab/Kota. Sepuluh daerah tersebut yakni Kota Surabaya, Kab. Ponorogo, Kab. Ngawi, Kab. Jombang, Kab. Sidoarjo, Kab. Probolinggo, Kab. Madiun, Kab. Blitar, Kota Pasuruan, dan Kab. Lamongan. (yo)