Jakarta (KN) – Pendidikan Sesko TNI merupakan pendidikan pengembangan umum yang menjadi dasar pembekalan para Perwira Menengah TNI, yang dipersiapkan untuk menjadi pemimpin TNI dimasa mendatang. Lembaga pendidikan ini harus benar-benar disiapkan baik supra struktur maupun infrastrukturnya, sehingga mampu mendidik para calon pemimpin TNI secara ideal sesuai ketentuan yang berlaku.Hal tersebut dikatakan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo selaku Inspektur Upacara pada acara penutupan Pendidikan Reguler (Dikreg) XLII Sekolah Staf dan Komando (Sesko) TNI tahun 2015 di Gedung Serasan Sesko TNI Bandung, Jawa Barat, Senin (14/12/2015).
Pendidikan Dikreg XLII Sesko TNI yang berlangsung selama 9 bulan ini, diikuti oleh 150 peserta terdiri dari 61 Angkatan Darat, 40 Angkatan Laut, 40 Angkatan Udara, 2 Polri dan 7 peserta dari manca negara, masing-masing satu peserta dari Australia, Singapura, Malaysia, Thailand, Korea Selatan, Arab Saudi dan Mali.
“Kehadiran para perwira siswa manca negara, merupakan komitmen kita dengan beberapa negara sahabat, untuk saling mengenal, mempererat komunikasi dan silahturahmi melalui kerja sama di dalam pendidikan kemiliteran. Dengan kebersamaan diantara perwira siswa, baik dari kalangan TNI maupun manca negara, akan terbentuk dan terbina hubungan yang harmonis, sehingga diharapkan nantinya mampu mempererat hubungan kerja sama antar Negara,” ujar Panglima TNI.
Dalam kesempatan tersebut, Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menekankan kepada perwira lulusan pendidikan reguler XLII, harus menjadi bagian dari strategi dan solusi organisasi, termasuk menjadi energi yang sanggup mewujudkan struktur organisasi yang efektif dan produktif, dengan dilandasi etos kerja yang mengerti visi TNI, serta memahami standar operasional prosedur dan regulasi yang berlaku untuk memecahkan setiap permasalahan di dalam organisasi TNI dengan berani, tulus, ikhlas dan bertanggung jawab.
Mengakhiri pengarahannya Panglima TNI mengharapkan, kehadiran para perwira ditempat penugasan baru, menjadi moral force dan pemeran utama dalam kontrol sosial kehidupan prajurit TNI. “Para perwira dituntut untuk menjadi insan yang berkualitas, teladan bagi prajurit dan masyarakat. Sebagai perwira yang berkualitas harus melengkapi dirinya dengan tiga faktor pendukung, yakni kemantapan intelektual, kematangan emosional, dan kesantunan dalam berperilaku,” tandasnya.
Dikreg XLII Sesko TNI tahun 2015 menghasilkan lulusan terbaik, untuk Pasis TNI Kolonel Pnb Jorry Soleman Koloay, dan lulusan terbaik Pasis Mancanegara dari Malaysia Letkol AD Yulkinine Bin Yunus, serta sebagai predikat terbaik Karya Tulis diraih oleh Kolonel Laut (S) Dr. Ivan Yulivan.
Hadir pada kesempatan tersebut, Wakasad Letjen TNI Erwin Syafitri, Wakasal Laksdya TNI Widodo, S.E., Wakasau Marsdya TNI Hadiyan Sumintaatmadja, Dansesko TNI Letjen TNI Sonny Widjaja, para Asisten Panglima TNI dan Kapuspen TNI Mayjen TNI Tatang Sulaiman serta Pati Mabes TNI dan Angkatan. (red)
(Sumber berita Puspen TNI/Kabidpenum Puspen TNI, Kolonel Czi Berlin G. S.Sos., M.M)