Surabaya (MediaKoranNusantara.com) – Budaya silaturahmi yang selalu dilakukan antara pemerintah, TNI-Polri dan masyarakat menjadi ciri khas Jawa Timur. Tidak hanya itu, musyawarah mufakat dalam pengambilan segala keputusan juga senantiasa dikedepankan. Salah satunya dalam menghadapi perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2019.Hal tersebut disampaikan Gubernur Jawa Timur Dr. H. Soekarwo saat menghadiri sarasehan rukun damai mewujudkan kondusivitas Kamtibmas Natal dan Tahun Baru 2019 di Polrestabes Surabaya, Jl Sikatan 1 Surabaya, Senin (17/12/2018) malam.
Disampaikannya, bahwa silaturahmi dan musyawarah mufakat telah menjadi bagian dari solusi dalam mengatasi permasalahan yang ada. Tidak ada suatu masalah di Jatim yang tidak bisa dipecahkan dengan cara silaturahmi dan musyawarah mufakat.
Silaturahmi dan musyawarah mufakat, lanjut Pakde Karwo sapaan akrabnya merupakan salah satu bentuk di dalam membasuh kotoran kotoran politik yang ada. Politik bisa mempunyai budaya yang cenderung mengarah kepada konflik tapi agama dan budaya mempunyai azas yang damai atau harmoni.
“Harmoni adalah pilihan dalam silaturahmi dan musyawarah mufakat. Saya kira, Jatim yang memiliki kultur paternalistik dimana tokoh menjadi panutan yang inilah representasi sekaligus ciri khas dari Jatim,” ungkapnya.
Menurutnya, masyarakat Jatim selalu mengedepankan rasa aman, nyaman dan damai hingga hidup rukun antar umat beragama sebagai bentuk implementasi kehidupan sehari hari. Bahkan, silaturahmi dan musyawarah mufakat diibaratkan air bersih yang mencuci kekotoroan budaya konflik yang ditimbulkan.
“Yang bisa mencuci kekotoran politik Tahun 2019 nanti adalah melalui silaturahmi dan musyawarah mufakat seperti ini,” tegasnya.
Dihadapan Kapolres dan Dandim serta tokoh, pemuka agama, pendeta dan FKUB yang hadir, Pakde Karwo mengungkapkan kebanggaanya terhadap kegiatan yang mempertemukan ulama, tokoh agama dan umaroh bisa dilakukan dengan bentuk silaturahmi guna menghadapi perbedaan yang bisa timbul di setiap waktu.
“Saya atas nama pemerintah dan masyarakat Jatim bangga dan mengapresiasi bertemunya ulama, tokoh agama dan umaroh khususnya menghadapi perbedaan yang mungkin akan timbul dan bisa diselesaikan dengan silaturahmi dan musyawarah mufakat seperti ini,” imbuhnya.
Dalam sambutannya, Kapolda Jatim Irjen Pol Drs. Luki Hermawan M.Si mengajak kepada seluruh elemen di Jatim untuk bersatu padu menjaga persaudaraan dan perdamaian dalam rangka menyambut perayaan Natal dan Tahun Baru 2019.
Polda Jatim lanjutnya, bersama TNI, Forkopimda, tokoh agama dan masyarakat akan berkomitmen menjaga kondusifitas Kamtibmas dengan cara mengajak seluruh komponen masyarakat untuk bersama sama menghilangkan sekat sekat sosial yang selama ini dimanfaatkan oleh kelompok tertentu. “Betapa indahnya bila kita saling bergandengan tangan di tengah perbedaan untuk Jatim yang aman, nyaman dan sejuk,” ungkapnya.
Ditempat yang sama, Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Arif Rahman memastikan dan mendukung penuh pengamanan yang dilakukan oleh Polda Jatim dalam menghadapi perayaan Natal dan Tahun Baru 2019 agar bisa berjalan dengan baik.
“Kami memiliki pengalaman tahun lalu, yang kompak mengoptimalkannya dengan dukungan tiga pilar yakni TNI-Polri, Pemerintah dibantu oleh tokoh agama dan masyarakat. Caranya, setiap permasalahan yang timbul cukup diselesaikan di tingkat bawah,” jelasnya.
TNI, lanjutnya akan membantu serta menjamin pelaksanaan perayaan Natal dan Tahun Baru 2019 dapat berjalan lancar. “Kami juga menyiagakan pasukan yang bisa diperbantukan setiap waktu dan siap membantu kegiatan masyarakat di seluruh Jatim. Kami berharap kebersamaan antar tokoh di Jatim menjadikan provinsi ini selalu aman,” tutupnya. (KN01)
Foto : Gubernur Jawa Timur Bersama Kapolda Jatim dan Pangdam V Brawijaya memasuki Gedung Braha Daksa di acara Sarasehan Rukun Damai Sambut Natal dan Tahun 2019 di Polrestabes Surabaya