KORAN NUSANTARA
Headline indeks Jatim

Pakde Karwo Minta Jaga Nilai-Nilai Pancasila dalam NKRI

Gubernur Soekarwo bersama Ibu Nina Soekarwo melambaikan tangan kepada peserta usai melaksanakan upacara detik-detik Proklamasi RI ke 68 di Grahadi.JPGSurabaya (KN) – Gubernur Jawa Timur Dr. H. Soekarwo meminta seluruh elemen masyarakat untuk menjaga nilai-nilai Pancasila dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).Salah satu caranya dengan meningkatkan kecintaan NKRI, Pancasila, UUD 1945, dan Bhineka Tunggal Ika.Hal tersebut disampaikan Soekarwo pada Upacara Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan ke-68 Republik Indonesia Tahun 2013 di Halaman Gedung Negara Grahadi, Sabtu (17/8/2013). Ia mengatakan, nilai-nilai pancasila yang dapat dijaga yakni seperti mempertahankan musyawarah mufakat dalam penerapan demokrasi.

Sementara itu, Pakde Karwo sapaan akrab Gubernur Jatim ini memaknai kemerdekaan Republik Indonesia dengan menjaga stabilitas politik dan pertumbuhan ekonomi untuk kesejahteraan masyarakat. Kemerdekaan tidak hanya meneguhkan kemandirian, tetapi juga sebuah ajakan bersama dengan seluruh komponen bangsa untuk menggelorakan semangat dan bekerja keras dalam mengisi kemerdekaan melalui pembangunan ekonomi, serta tetap menjaga stabilitas politik guna mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

“Stabilitas dalam artian dinamis, bukan stabilitas yang kaku. Itu menjadi faktor bagi pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi yang bagus adalah pertumbuhan yang dapat dirasakan semua masyarakat bukan hanya untuk segolongan masyarakat,” jelas Pakde Karwo.

Disampaikannya, makna kemerdekaan dengan meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang tidak menimbulkan disparitas. “Jadi kemerdekaan yang dimaksud dapat menimbulkan kesejahteraan lahir dan batin,” katanya.

Gubernur mengatakan, upaya membangun perekonomian yang dilakukan selama ini sudah dapat dirasakan. Jatim telah mencapai pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata nasional, serta menyumbang persentase terbesar dari pengurangan kemiskinan dan pengangguran nasional.

Ekonomi Jatim selama empat tahun terakhir terus mengalami pertumbuhan. Dijelaskan, pada 2009, ekonomi Jatim hanya tumbuh 5,01 persen, naik menjadi 6,68 persen pada 2010, kemudian 2011 naik cukup besar menjadi 7,22 persen, meningkat lagi menjadi 7,27 persen pada 2012.

Sedangkan jika dilihat dari besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku, pada triwulan II Tahun 2013 Jatim mencapai Rp 280,49 triliun. Dengan demikian, secara kumulatif semester I Tahun 2013 PDRB Jatim mencapai Rp 548,10 triliun.
Keberhasilan di bidang ekonomi dapat berdampak positif pada meningkatnya kesejahteraan masyarakat Jatim. Hal ini bisa dilihat pada beberapa indikator seperti naiknya indeks pembangunan manusia (IPM), menurunnya angka pengangguran, serta menurunnya angka kemiskinan.

IPM terus meningkat dalam empat tahun terakhir. Pada tahun 2009, IPM Jatim sebesar 71,06 terus meningkat menjadi 71,62 (2010), 72,19 (2011), dan 72,54 (2012). Naiknya IPM disebabkan karena semua unsur yang mempengaruhinya juga mengalami peningkatan yakni indeks kesehatan, pendidikan, dan daya beli.

Sementara itu, angka pengangguran di Jatim juga mengalami penurunan yang cukup signifikan selama empat tahun terakhir. Dari 19.901.558 angkatan kerja pada tahun 2012, yang menganggur teratat sebanyak 819.563 orang 4,12 persen tingkat pengangguran terbuka (TPT). Persentase ini jauh menurun dibanding tiga tahun sebelumnya yang mencapai 5,08 persen (2009), 4,25 persen (2010), dan 4,16 persen (2011).

Upaya menurunkan angka kemiskinan pun terus menjadi prioritas di Jatim. Terbukti, tahun 2010, angka kemiskinan sebanyak 5.529.300 jiwa (15,26 persen). Pada September 2011, angka kemiskinan menurun menjadi 5.356.210 jiwa (14,23 persen), dan September 2012, penduduk miskin Jatim menjadi 4,961 juta jiwa (13,08 persen). Dengan penurunan tersebut mengindikasikan bahwa terjadi peningkatan kesejahteraan masyarakat di Jatim.

Prestasi tersebut tidak dicapai jika situasi dan kondisi keamanan dan ketertiban di Jatim tidak kondusif. Kondisi yang tertib dan aman inilah yang telah membuat aktivitas perekonomian di Jatim meningkat pesat seperti semakin tingginya minat investor baik dari luar negeri maupun luar provinsi untuk menanamkan investasinya di Jatim.

Upacara memperingati detik-detik Proklamasi Kemerdekaan RI yang diikuti Korpri , Pelajar, Mahasiswa, TNI/Polri dipimpin Komandan Upacara Letnan Kolonel Infateri I Nyoman Sukasana yang sehari-hari menjabat sebagai Komandan Kodim 0832 Surabaya Selatan, berjalan dengan tertib dan khidmad. Sebagai Inspektur Upacara (Irup) yakni Gubernur Jawa Timur Soekarwo.

Begitu pula dengan pengibaran bendera, dengan Paskibraka yang dikomandani Kapten Tek I Komang Adhi (PAMA di Pangkalan Udara Surabaya) terbagi dalam formasi 17, 8, 45 berjalan dengan lancar. Pembawa baki (duplikat bendera pusaka) Najwa Fitriyah (SMUN 2 Kediri). Petugas pengibar bendera yakni Yusuf Efendi (SMUN 6 Madiun), Nurul Azizah Gohan (SMAN 1 Kedungwaru Tulungagung), Nizarkasyi Fighar Prasetya (SMAN 1 Lumajang). Sedangkan sebagai serpihan antara lain Ocha Ayu Septianeke (SMA 17 Agustus 1945 Surabaya), Rachmad Mohamad Sanda Agung (SMKN 1 Sidoarjo), Kunto Arief Dwi Prabowo (SMAN 1 Sampang), dan Wily Averinsa (SMAN 1 Srengat Kab. Blitar).

Di mimbar kehormatan, nampak hadir Dra. Hj. Nina Soekarwo, MSi, jajaran Forpimda Jatim beserta isteri, pejabat, dan mantan pejabat di lingkungan Pemprov Jatim. Para undangan dan seluruh peserta mendengarkan dengan khidmad pembacaan naskah proklamasi oleh Ketua DPRD Jatim Imam Sunardi, setelah dentuman meriam sebanyak 17 kali.

Peringatan HUT Ke-68 Proklamasi Kemerdekaan RI ini juga dimeriahkan oleh 1.000 siswa paduan suara yang merupakan gabungan pelajar dari SMAK Petra 5 Surabaya, SMAN 20 Surabaya, SMKK Mater Ambilis Surabaya, SMA Kemala Bhayangkari 1 Surabaya, SMK Stela Maris, SMAN 17 Surabaya, SMAK St. Louis 2 Surabaya, SMAN 21 Surabaya, SMAK Dharma Mulya Surabaya, SMA Trimurti Surabaya yang membawakan lagu-lagu perjuangan. Suasana semakin meriah ketika Gubernur Jatim beserta Bude Karwo mendatangi dan menyalami para pelajar yang menjadi anggota paduan suara.

Tema Peringatan HUT Ke-68 Proklamasi Kemerdekaan RI Tahun 2013 adalah “Mari Kita Jaga Stabilitas Politik dan Pertumbuhan Ekonomi Kita Guna Meningkatkan Kesejahteraan Rakyat.” (yo)

 

Foto : Gubernur Jatim,  Soekarwo usai upacara

 

Foto :

Related posts

Gandeng Kementerian BUMN, Laskar Sholawat Nusantara Serukan Jihad Ekonomi

kornus

Tekan Angka Korban Laka Lantas, Polda Jatim Gelar Operasi Simpatik Semeru 2015

kornus

Wagub Jatim : Akidah Pondasi Utama Hadapi Era Globalisasi

kornus