Jakarta, mediakorannusantara.com – Otoritas Jasa Keuangan terus memperluas keberadaan Bank Wakaf Mikro (BWM) di berbagai daerah untuk mendorong kesejahteraan masyarakat melalui pembiayaan usaha mikro di sekitar lingkungan pesantren.
Demikian disampaikan Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso dalam sambutannya di peresmian BWM Babul Maghfirah Aceh, Jumat.9/04
Hadir dalam acara itu Staf Ahli Gubernur Aceh Bidang Keistimewaan Aceh, Sumberdaya Manusia dan Hubungan Kerjasama Iskandar Syukri, Pimpinan Dayah Babul Maghfirah Aceh Tgk. H. Masrul Aidi, dan Chief of Corporate Affairs PT Astra Internasional Riza Deliansyah selaku donatur BWM Babul Maghfirah.
“BWM ini juga merupakan upaya OJK yang tidak hanya berfokus pada kredit kepada nasabah besar atau korporasi, tetapi juga menyasar penyediaan akses keuangan bagi masyarakat kecil,” kata Wimboh dalam keterangan tertulis yang diterima, Sabtu (9/4/2022).
Sejak diluncurkan sekitar lima tahun lalu, sebanyak 62 BWM telah berdiri dan tersebar di 20 provinsi di seluruh Indonesia serta kehadirannya telah dirasakan manfaatnya oleh sekitar 55 ribu nasabah, dengan akumulasi penyaluran pembiayaan sekitar Rp89 miliar.
Keberadaan BWM yang terus tumbuh dan berkembang diyakini akan dapat meningkatkan akses keuangan masyarakat sehingga akan mendorong kesejahteraan dan mempercepat upaya pemulihan ekonomi nasional.
Staf Ahli Gubernur Aceh dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada OJK karena keberadaan BWM pertama di Aceh ini telah memberikan tambahan permodalan bagi masyarakat kecil, terutama yang belum bankable. BWM juga telah berperan dalam menambah pengetahuan masyarakat tentang keuangan syariah yang pada akhirnya dapat memberikan manfaat bagi perekonomian mereka.
“Selain memberikan bantuan berupa dana, BWM ini juga memberikan pelatihan dan edukasi keuangan kepada masyarakat sehingga dapat lebih meningkatkan pertumbuhan usaha lingkungan sekitar pesantren,” kata Iskandar Syukri.
BWM Babul Maghfirah yang didirikan di Provinsi Aceh pada tanggal 2 Agustus 2019 ini telah menyalurkan Rp739,7 juta pembiayaan kumulatif kepada 437 nasabahnya yang digunakan untuk berbagai kegiatan usaha produktif.
Pada kesempatan tersebut, Wimboh juga menyaksikan penyerahan pembiayaan melawan rentenir (K/PMR) PT LKMS Mahirah Muamalah Syariah dan pembiayaan KUR PT Bank Syariah Indonesia, Tbk. Bantuan ini diharapkan dapat membantu akselerasi kegiatan ekonomi dan pemberdayaan masyarakat kecil serta meningkatkan inklusi keuangan di Provinsi Aceh.
Kerja Sama OJK dan Universitas Syiah Kuala
Sejalan dengan kunjungannya ke Aceh, Wimboh melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman antara OJK dan Universitas Syah Kuala (USK) dengan Rektor USK Prof. Dr. Ir. Marwan.
Nota Kesepahaman ini diselenggarakan dalam rangka meningkatkan pemahaman mahasiswa USK melalui pengembangan keilmuan dalam sektor jasa keuangan, peningkatan edukasi dan inklusi keuangan serta perlindungan konsumen dan masyarakat di sektor jasa keuangan.
Wimboh juga berkesempatan untuk memberikan kuliah Umum bertemakan Kebijakan Strategis OJK dalam Mengakselerasi Pemulihan Ekonomi Nasional melalui Penguatan Sumber-Sumber Pertumbuhan Ekonomi Baru yang dimoderatori langsung oleh Rektor USK.(wan/inf)