Surabaya (KN) – Pemerintah Provinsi Jawa Timur menggelar Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) dan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Jawa Timur tahun 2015 dengan melibatkan provinsi di wilayah Indonesia Timur. Musrenbang kali ini bertema penguatan kemandirian ekonomi Jawa Timur melalui pembangunan industri hulu-hilir,agrobisnis dan agro industri, UMKM, serta infrastruktur.
Musrenbang dan RKPD Jawa Timur tahun 2015 digelar selama dua hari di Hotel Bumi Surabaya, dan dibuka oleh Gubernur Jawa Timur Soekarwo dan Wakil Menteri PPN/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Lukita Dinarsyah Tuwo. Hadir juga Forum Pimpinan Daerah Jawa Timur, Bupati/Walikota se-Jawa Timur serta sebanyak 26 Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), Kamar Dagang dan Industri (Kadin), dan Kepala Perwakilan Dagang dari 26 provinsi di Indonesia, Selasa (22/4/2014).
Gubernur Soekarwo menjelaskan, dilibatkannya 26 provinsi dalam Musrenbang Provinsi Jatim 2015, karena Jatim merupakan pintu gerbang ke wilayah Indonesia Timur, sehingga jika ada investor yang akan menanamkan investasi di Jatim, investasi yang ditanamkan tersebut sebenarnya bukan hanya untuk 38 juta masyarakat Jatim saja, tapi juga untuk masyarakat di wilayah Indonesia Timur yang jumlahnya sekitar 50 juta.
“Kehadiran provinsi tetangga itu sangat penting, karena perencanaan pembangunan di Jatim terkoneksi dengan provinsi lain di Indonesia. Selain itu, Jatim juga ingin lebih meningkatkan nilai perdagangan dan ekspor dalam negeri atau antar pulau,” tegas Soekarwo.
Dalam forum ini, Soekarwo juga menyampaikan berbagai gambaran kemitraan Jawa Timur dengan Indonesia bagian timur. Antara lain, program “Food Estate” yaitu Jawa Timur akan berperan dalam menyediakan berbagai benih pangan dan pelatihan penakaran benih pangan untuk wilayah Kalimantan Utara dan Sulawesi Selatan.
Ia menambahkan, dalam program kemitraan dengan Indonesia bagian timur juga terdapat program kontribusi swasembada daging nasional. Jawa Timur akan membantu kebutuhan daging nasional, saat ini kekurangan kebutuhan daging nasional sebsar 132.000 ton per tahun atau setara dengan 780.000 ekor.
Selain menyampaikan perihal kemitraan dengan provinsi di bagian timur Indonesia, Gubernur jatim Soekarwo juga menyampaikan peta daya saing pertumbuhan ekonomi Jawa Timur dan perkembangan terakhir pertumbuhan ekonomi Jawa Timur serta kebijakan umum pembangunan Provinsi Jawa Timur. (red/***)