Jakarta, mediakorannusantara.com – Pemerintah belum menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) di dalam negeri. Meskipun, harga minyak dunia kian hari semakin melonjak tajam hingga mencapai USD115 per barel dari sebelumnya yang berada di angka USD60 per barel.
“Dua kali lipat terjadi kenaikan harga minyak dunia, kita di sini masih nahan-nahan harga BBM tidak naik,” kata Presiden kata Presiden Jokowi pada Dies Natalis UNS ke-46 pada Jumat (11/3/2022).
Dalam menyikapi hal itu, instansi pemerintah terkait tengah melakukan serangkaian langkah strategis untuk mencari jalan keluar yang terbaik. Sehingga, keputusan yang dihasilkan dapat sesuai dengan kondisi saat ini.
“Ibu Menteri Keuangan saya tanya, gimana Bu?, Tahannya sampai berapa hari,” kata Presiden.
Banyak negara lainnya, lanjut Presiden Jokowi, yang sudah menaikkan harga BBM bagi warga negaranya. Hal itu, disesuaikan dengan kenaikan harga minyak bumi yang tengah melonjak tajam pada setiap waktu
“Banyak negara yang sudah menaikkan harga BBM, imbas dari kenaikan harga minyak dunia,” kata Jokowi.
Melonjaknya harga minyak dunia, disebabkan oleh kelangkaan energi yang terjadi. Imbas dari disrupsi 4.0, pandemi wabah global COVID-19, dan kini yang terbaru adanya ketegangan yang eskalasinya meningkat menjadi perang antara Ukraina dan Rusia.
Sejumlah faktor itu, memberikan sumbangsih yang besar terhadap lonjakan harga minyak dunia yang terjadi. Sehingga, memiliki dampak yang besar terhadap kenaikan harga BBM di seluruh belahan dunia.
“Kelangkaan energi yang menyebabkan melonjaknya harga minyak dunia di beberapa negara sudah mulai terjadi,” pungkas Presiden. (wan/inf)