Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu
Jakarta (KN) – Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu memastikan bahwa tiga orang Warga Negara Indonesia (WNI) dari sembilan WNI yang disandera oleh kelompok bersenjata Abu Sayyaf Philipina telah dibebaskan. Ketiga sandera WNI yang telah bebas tersebut bernama Emmanuel, Laurenz Koten dan Theodorus Kopong.Ketiga WNI yang berasal dari Nusa Tenggara Timur tersebut merupakan Anak Buah Kapal (ABK) kapal pukat penangkap ikan LLD 113/5/F berbedera Malaysia dan diculik oleh kelompok bersenjata Abu Sayyaf di perairan Lahad Datu, Malaysia pada bulan Juli lalu. Usai bebasnya ketiga orang sandera WNI tersebut, saat ini pemerintah Indonesia juga tengah melakukan upaya negosiasi pembebasan satu orang lagi WNI yang disandera.
“Mudah – mudahan malam ini bisa lepas satu, berarti empat mudah mudahan, tapi kalau yang tiga sudah pasti yang satu ini kan belum pasti, tapi”, jelas Menhan, Minggu (18/9/2016) malamsaat tiba di Base Off Lanud Halim Perdana Kusuma, Jakarta usai kunjungannya ke Zamboaga, Philipina guna menghadiri penyerahan tiga orang sandera WNI dari pihak Tentara Philipina yang telah dibebaskan oleh kelompok Abu Sayyaf.
Menhan lebih lanjut mengungkapkan bahwa keberhasilan pembebasan tiga sandera WNI tersebut tidak lepas dari hasil kerjasama antara pemerintah Philipina dan Indonesia serta peran serta dan bantuan dari pihak Front Pembebasan Nasional Moro (MNLF). “MNLF itu lebih banyak berberan, karena mereka orang sana dan tahu betul medan disana kira – kira tempat pelarian atau tempat persembunyian mereka tahu”, jelas Menhan.
Menhan menjelaskan bahwa saat ini kondisi ketiga WNI tersebut dalam keadaan sehat dan akan dipulangkan ke Indonesia secepatnya, namun proses pemulangan tersebut tergatung dari pihak Kemenlu. “Tadi sudah dichek kesehatannya sehat semua, pemulangan tergantung Kemenlu, tapi saya minta secepatnya”, kata Menhan.
Menhan lebih lanjut berharap agar kedepan kejadian penyanderaan WNI seperti ini tidak terulang kembali. Untuk itu dihimbau kepada nelayan Indonesia untuk tidak mencari ikan di wilayah yang memang sangat rawan perompakan tersebut.
“Saya sampaikan kepada mereka dan disampaikan juga kepada teman-teman yang di NTT sana ngga usah lagi lah cari-cari ikan disitu, merepotkan, cari di tempat lain kan banyak ikan”, ungkap Menhan. (red)