Kelima pesawat itu merupakan bagian dari sembilan pesawat NC-212i yang dipesan Kementerian Pertahanan di PT DI untuk TNI AU. Tiga pesawat lainnya dijadwalkan rampung pada tahun 2024, sementara satu unit pesawat sisanya pada tahun 2025.
“Kami bangga karena pesawat ini adalah produk dari industri pertahanan kita dan memang sudah lama pesawat ini digunakan di negara kita, mungkin ini produk pertama dari PT DI, saya kira,” kata Prabowo dalam sambutannya saat acara serah terima di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa.12/12
Dia mengatakan pesawat NC-212i yang diserahkan untuk TNI AU, Selasa, memiliki sejumlah keunggulan, di antaranya pesawat itu dapat mendarat di landasan rumput dan landasan pasir.
“Tadi, dilaporkan sudah ada (perangkat) autopilot, glass-cockpit, avionics sudah bagus, sudah terbaru, propeller sudah composite, lebih ringan. Jadi, pesawat ini bisa mendarat di lapangan rumput dan lapangan pasir dan cukup (landasan) 600 meter. Jadi, (pesawat mampu) masuk di tempat-tempat sulit dan fungsinya banyak,” jelas Prabowo saat jumpa pers usai acara serah terima.
Dia melanjutkan sejauh ini tingkat komponen dalam negeri (TKDN) dalam produksi pesawat NC-212i buatan PT DI sebesar 40 persen.
Pesawat angkut ringan serbaguna itu tidak hanya dapat dimanfaatkan untuk latihan dan pengangkut pasukan, tetapi juga evakuasi medis udara, foto udara, modifikasi cuaca atau hujan buatan, dan pelatihan navigasi udara.
Pesawat NC-212i, yang nantinya memperkuat Skadron Udara 4 Wing Udara 2 Lanud Abdulrachman Saleh, Malang, Jawa Timur, dapat mengangkut 28 penumpang dan memuat beban (payload) sampai tiga ton.
Pesawat itu juga dilengkapi dengan ramp door untuk mempermudah loading/unloading muatan.
“Terima kasih kepada PT DI. Tingkatkan selalu kemampuan Anda. Punya tekad yang besar untuk menguasai teknologi demi kemerdekaan bangsa ini. Lakukan segala upaya untuk meningkatkan kemampuan anak-anak kita menguasai teknologi canggih,” kata Prabowo kepada Direktur Utama PT DI Gita Amperiawan. ( wan/an)