KORAN NUSANTARA
indeks Jatim

Martono Tantang Santi Buktikan Keterlibatan Golkar Pada Proyek Wisma Atlit dan Kecurangan KARSA

Surabaya (KN) – Elizabet Susanti terdakwa penipuan CPNS yang menudingan kemenangan pasangan Soekarwo-Saifullah Yusuf (KARSA) pada Pemilihan Gubernur Jawa Timur 2008 lalu mendapat reaksi keras. Saat akan menjalani sidang pertama kasus penipuan CPNS di PN Surabaya,  secara terang terangan Elizabeth Susanti alias Santi telah berani beberkan tudinganya itu ke publik.

Karuan saja mantan ketua tim sukses Karsa, Martono mencak mencak. Mantan tim sukses KARSA yang kini menjabat Ketua DPD Partai Golkar Jawa Timur ini mengaku tak merasa takut apa yang ditudingkan Santi.

“Nggak apa-apa buka saja. Saya malah ingin tahu. Berapa penyimpangannya, kapan dilakukannya, digunakan untuk apa, saya malah ingin tahu. Itu bagus,” kata Martono saat dihubungi wartawan, Rabu (8/2).

Santi yang pernah menjadi Ketua Dewan Pembina Laskar Cinta SBY ini mengaku bersama kader Partai Demokrat Almarhum Sutoyo mendapat tugas dari Sekdaprov Jatim Rasiyo yang saat itu masih menjabat Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jatim untuk membagi uang ke pemilih. Setiap TPS disediakan uang Rp 10 juta.

Martono menegaskan, dirinya tidak mengenal Santi. Kata Martono, saat Pilgub Jatim lalu, banyak tim bermunculan yang tidak masuk dalam tim pemenangannya. “Saya juga paham seandainya ada tim di luar tim resmi saya, yang dibentuk masyarakat atas inisiatif sendiri, saya yakin banyak,” katanya.

“Kita lihat nanti. Apakah memang dia dalam menyampaikannya didasarkan alat bukti atau tidak. Atau ada alat bukti tapi dia salah tafsir,” terangnya.

Martono menegaskan, Santi yang menyebut nama Partai Golkar terlibat pada proyek wisma atlit dan pembangunan kantor Dirjen Pajak di Jakarta juga harus bisa membuktikan. Bila tidak, maka Martono akan menyiapkan gugatan balik kepada Santi. “Ada kesengajaan untuk itu atau maunya secara politis apa. Kalau ada kesengajaan menjelekan nama partai, dia harus bertanggungjawab,” tandasnya.

Santi yang menjalani sidang perdana, Senin (6/2), kepada wartawan melontarkan isu dahsyat dan menyampaikan kekecewaanya. Dia merasa menjadi korban kambing hitam. (red)

Foto : Martono

Related posts

Pemprov Jatim Dukung Kebijakan Pembelian LPG 3 KG Gunakan KTP

kornus

Kopassus Bagikan Bantuan Sembako Kepada Korban Gempa di Lebak

kornus

745 PNS Surabaya Ikuti Prosesi Pengambilan Sumpah Janji

kornus