Surabaya (KN) – Keluarga Besar Marhaenis Provinsi Jawa Timur mendukung capres-cawapres nomor urut 1 (Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. Keputusan memilih pasangan Prabowo-Hatta ketimbang Jokowi-JK berdasarkan logika, dialektika dan fakta.Ketua Keluarga Besar Marhaenis Jatim Hadi Pranoto juga menegaskan jika dukungan yang diberikan bukan karena dibayar. “Kami punya ideologi marhaenisme. Sekarang ada gawe besar dan kami tidak boleh golput. Berdasarkan logika, dialektika, dan fakta yang kita analisa, kami mendukung
Prabowo-Hatta,” katanya di sela acara deklarasi dukungan Keluarga Kaum Marhaenis Jatim di salah satu rumah makan di Jl Pandugo, Surabaya, Senin (23/6/2014).
Ia mengatakan, pihaknya tidak ingin menjelek-jelekkan dua pasangan yang akan bertarung di Pilpres 9 Juli 2014. Namun, berdasarkan logika, dialektika dan fakta serta analisa serta rekam jejak reputasi kedua calon, lebih memilih Prabowo, karena mantan Danjen Kopassus itu lebih memperhatikan kaum marhaenis, kaum buruh, petani dan nelayan.
“Saya yakin, komitmen Prabowo nggak main-main. Berani kontrak dengan buruh, tani, nelayan. Kami menggantungkan itu untuk kesejahteraan rakyat Indonesia. Dan apa yang dia sampaikan, komitmen, visi misinya sejalan dengan pemikiran kami,” tegas hadi Pranoto.
Ia menambahkan, pihaknya memilih Presiden Republik Indonesia bukan pemilihan ketua RT, RW atau lurah. “Ini bukan untuk 5 tahun saja, tapi berdampak pada puluhan tahun ke depan,” terangnya.
Hadi yang juga lawyer dan mantan Ketua KPP Jatim ini mengatakan, deklarasi dukungan dari keluarga Besar Marhaenisme tidak hanya di Surabaya saja, tapi juga di daerah lain seperti di Blitar, Madiun. Selanjutnya, Marhaenisme akan bergerak silent dari mulai di lingkungan keluarga, tetangga dan komunitas lainnya.
“Kami targetkan ribuan suara untuk Prabowo-Hatta dari keluarga Marhaenisme saja. Tapi itu bisa lebih dengan pergerakan kaum marhaenisme,” tandasnya. (wan)