KORAN NUSANTARA
indeks Nasional

Korban Banjir Sulsel Capai 68 Meninggal dan 7 Hilang

Jakarta (mediakorannusantara.com) – Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, penanganan darurat bencana banjir, longsor dan puting beliung yang melanda wilayah Sulawesi Selatan (Sulsel) pada 22/1/2019 masih terus dilakukan hingga saat ini.

Menurutnya, meskipun banjir sudah surut ribuan warga masih berada di pengungsian karena kondisi rumah rusak dan rumah dan lingkungan penuh lumpur. Beberapa warga merasa lebih aman di pengungsian karena trauma dengan banjir dan longsor.

“Hingga 27/1/2019, tercatat 188 desa terdampak bencana di 71 kecamatan yang tersebar di 13 kabupaten/kota yaitu Jeneponto, Maros, Gowa, Kota Makassar, Soppeng, Wajo, Barru, Pangkep, Sidrap , Bantaeng, Takalar, Selayar, dan Sinjai. Dampak bencana tercatat 68 orang meninggal, 7 orang hilang, 47 orang luka-luka, dan 6.757 orang mengungsi. Kerusakan fisik meliputi 550 unit rumah rusak ( 33 unit hanyut, 459 rusak berat, 30 rusak sedang, 23 rusak ringan, 5 tertimbun), 5.198 unit rumah terendam, 16,2 km jalan terdampak, 13.326 hektar sawah terdampak dan 34 jembatan, 2 pasar, 12 unit fasilitas peribadatan, 8 fasilitas pemerintah, dan 65 unit sekolah,” jelas Sutopo.

Daerah yang paling parah mengalami dampak banjir dan longsor adalah Kabupaten Gowa, Kota Makassar, Jeneponto, Marros dan Wajo. Rincian dari dampak bencana di 13 kabupaten/kota sebagai berikut:

Di Gowa tercatat 45 orang meninggal dunia, 3 orang hilang, 46 orang luka-luka, 2.121 orang mengungsi, 10 rumah rusak dimana 5 rusak berat dan 5 tertimbun, 604 rumah terendam, dan 1 jembatan rusak.

Di Kota Makassar tercatat 1 orang meninggal, 2.942 orang terdampak, 1.000 orang mengungsi, 477 rumah terendam.

Di Soppeng tercatat 1.672 ha sawah terendam. Di Janeponto tercatat 14 orang meninggal, 3 orang hilang, 3.276 orang mengungsi, 470 rumah rusak (438 unit rumah rusak berat, 32 hanyut), 15 jembatan, 1.304 ha sawah terendam, dan 41 sekolah rusak.

Sedangkan di Barru meliputi 2 unit pasar, 1 fasilitas pendidikan, 1 fasilitas pemerintahan. Kemudian di Wajo tercatat 2.705 orang terdampak, 2.421 rumah terendam, 16,2 km jalan, 2.025 Ha sawah terendam, 9 jembatan rusak, 10 fasilitas peribadatan, 21 fasilitas pendidikan, 5 fasilitas pemerintah mengalami kerusakan.

Di Maros tercatat 4 orang meninggal, 1200 orang terdampak, 251 orang mengungsi, 552 unit rumah terendam, 8.295 ha sawah, 1 fasilitas peribadatan rusak.

Di Bantaeng tercatat 1 unit rumah rusak sedang. Di Sindrap : 1 unit rumah rusak sedang dan Pangkep tercatat 1 orang hilan, 28 rumah rusak, 1 fasilitas peribadatan, 1 fasilitas pendidikan rusak.

Untuk di Takalar tercatat 2 orang meninggal, 1129 rumah terendam. Di Selayar tercatat: 2 orang meninggal, 109 mengungsi, 53 rumah rusak yairu 15 rusak berat, 28 rusak sedang, 9 rusak ringan dan 1 rumah hanyut, 2 fasilitas pemerintahan, 1 jembatan, 1 fasilitas pendidikan. Serta di Sinjai tercatat 2 rumah rusak akibat puting beliung. (ipc/gus)

Related posts

Tingkatkan Kerjasama Sister City, Pemerintah Kitakyushu Jepang Akan Bangun Proyek Pembangkit Listrik Dari Sampah di Surabaya

kornus

Pakde Karwo: Pemerintah Pusat Harus Lakukan G2G Untuk Tingkatkan Ekspor Perhiasan

kornus

Kominfo Jatim Bahas Clearance Rencana Belanja TIK di Forum SPBE

kornus