Surabaya (KN) – Beruntung penderitaan bagi Muhammad Hanif. bayi yang baru berusia 5 hari dengan kelainan di kepalanya itu, Kamis (2/5/2013) petang sudah ditangani. Hanif yang di kepala bagian belakang kanannya mengalami benjolan seperti tumor, dibawa ke RSU dr Soetomo.
Dengan upaya yang dilakukan pihak DPRD Surabaya, derita atau beban pasangan suami istri Suwondo (21) dan Sunarsih (21) yang tinggal nge-kos di Jl Jangkungan I C nomo 3 Kelurahan Nginden Jangkungan, Kecamatan Sukolilo, Surabaya itu menjadi ringan. Namun orang tua Hanif ini sayangnya tak memiliki KTP Surabaya. Sementara pihak dewan tetap mengusahakan agar Hanif lebih dulu ditangani.
Di lokasi, saat itu ditemui Ketua Kesehatan Indonesia Raya (Kesira) Partai Gerindra Surabaya Yayuk Puji Rahayu dan utusan Ketua Komisi D Baktiono dari PDI Perjuangan. Keduanya terlihat sibuk mengurusi bayi Hanif agar lebih dulu ditangani.
Menurut Yayuk Puji Rahayu, walau kedua orang tua Hanif tak memiliki KTP Surabaya namun ber-KK Jombang dan Solo, tetap saja masyarakat harus mendapat pelayanan kesehatan lebih dulu. “Di undang-undang seperti itu, semua warga berhak mendapat pelayanan kesehatan di manapun. Jadi kita dahulukan masalah pelayanan kesehatannya dulu,” ungkap Yayuk.
Sementara terkait Sunarsih yang melahirkan melalui operasi caesar di Rumah Sakit Bersalin Siti Aminah (Aisyah) Semolowaru dan diketahui pihak rumah sakit itu jika bayi Hanif ada kelainan di kepala lalu disuruh pulang, justru disesalkan Yayuk. Menurut dia, seharusnya pihak rumah sakit tak memerkenankan bayi Hanif dibawa pulang, tapi langsung dirujuk ke rumah sakit yang lebih besar dan bisa menangani masalah tersebut.
“Kita juga heran, kenapa bayi Hanif bisa dipulangkan, seharusnya dirujuk. Kondisi ini kan darurat, jadi harus penanganannya lebih dulu, jangan disuruh pulang,” sesal Yayuk, politisi partai Gerindra yang juga anggota Komisi DPRD Surabaya ini. (Jack)
Foto: Ketua Kesira Surabaya Yayuk Puji Rahayu saat di rumah Hanif