Surabaya (KN) – Nelayan di kawasan Kenjeran bakal terdampak dengan proyek ambisius Pemkot Surabaya. Pembangunan flyover dan jembatan di atas laut itu akan menghubungkan dua kelurahan, yakni Kelurahan Sukolilo dan Kelurahan Kenjeran. Namun kompensasi bagi nelayan yang terdampak proyek itu terbilang tak manusiawi.Hal ini mendapat perhatian Komisi DPRD DPRD Surabaya. Ada informasi jika kompensasi bagi nelayan itu hanya Rp300 ribu per kepala yang diberikan pihak kontraktor. Padahal biaya pembangunan flyover dan jemabatan di atas laut itu menelan biaya sebesar Rp207 miliar. Jelas kompensasi yang hanya Rp 300 ribu itu tak masuk akal.
“Dari laporan yang kami terima, warga mendapat Rp300 ribu. Padahal warga laporan ke kami minta kompensasi bervariasi, dari Rp1 juta sampai Rp5 juta,” ujar Riswanto, anggota Komisi C DPRD Surabaya usai hearing dengan nelayan Kenjeran, Senin (2/3/2015).
Komisi C meminta pemkot mengkaji ulang kompensasi yang diberikan kepada nelayan tersebut. Harus ada kajian sosial ekonomi agar masyarakat tak dirugikan. Kajian sosial ekonomi itu untuk mencari angka ideal pemberian kompensasi untuk warga.
Informasinya, nelayan yang bakal menerima kompensasi adalah para nelayan yang masuk dalam suatu paguyuban yang berjumlahya 50 nelayan.
Sementaran pihak pemkot yang diwakili Kepala Dinas PU Bina Marga dan Pematusan Surabaya Erna Purnawati tak bisa komentar ketika ditanya masalah kompensasi tersebut. Menurut dia, sebainya tanyakan langsung ke pihak kontraktor. (anto)