Direktur Jenderal Perhubungan Darat Budi Setiyadi mengatakan, langkah-langkah yang telah disiapkan di antaranya persiapan manajemen dan rekayasa lalu lintas serta manajemen moda transportasi yang dikoordinasikan oleh Polri dan Dinas Perhubungan Provinsi Nusa Tenggara Barat.
“Nantinya juga akan dibantu oleh stakeholder terkait yang saling bersinergi dalam upaya mewujudkan penyelenggaraan Acara MotoGP Tahun 2022 yang selamat, aman, tertib, dan nyaman,” kata Budi Setiyadi dalam keterangannya yang dipantau di Jakarta, Selasa.
Dirjen Budi mengatakan, lantaran masih dihadapkan pada kondisi pandemi COVID-19, pemerintah tetap mengutamakan protokol kesehatan secara ketat kepada para atlet, official crew, dan para penonton.
Ia menjelaskan dalam rapat tersebut membahas di antaranya:
a. Memastikan waktu operasional dan rute untuk angkutan sewa khusus, angkutan sewa umum dan taksi yang bisa masuk ke dalam Kawasan Mandalika;
b. Memastikan ketersediaan bus antarmoda pada Simpul Transportasi (saat berangkat) dan Parkir Barat serta Gate 2 (saat pulang) sesuai kebutuhan penonton pada saat jam sibuk sehingga tidak terjadi kerumunan;
c. Memastikan bus antarmoda sudah terparkir di Area Parkir Barat dan area Parkir Timur untuk mengantisipasi kepulangan penonton setelah selesai menyaksikan pertandingan balap;
d. Memastikan kapasitas area parkir di sekitar Gate 2 karena akan terjadi konflik pertemuan Bus Shuttle dan bus Antar Moda;
e. Mekanisme pemisahan penumpang di HUB Eks Bandara Selaparang dan HUB Embarkasi Haji di BIZAM menuju Parkir Barat dan Parkir Timur;
f. Penempatan petugas untuk pengendalian lalu lintas pada persimpangan yang dilalui oleh rute bus antarmoda terutama di jam sibuk dan lokasi potensi rawan macet;
g. Pada HUB Eks Bandara Selaparang dan HUB Eks Embarkasi Haji BIZAM perlu petugas yang memadai untuk mengatur penonton saat naik dan turun serta masuk dan keluar bus Antar Moda agar kedatangan dan keberangkatan sesuai waktu headway yang sudah ditentukan.
“Untuk di pos penyekatan, petugas perlu membuat skema pemisahan atau pemilahan pergerakan arus lalu lintas untuk kendaraan yang diizinkan melintas dan kendaraan yang dilakukan pembatasan agar tidak menyebabkan kemacetan atau perlambatan kendaraan,” ujarnya.
Lebih lanjut, Kemenhub telah menyediakan sebanyak 85 unit shuttle bus dari total 184 unit shuttle bus yang melayani 7 rute di dalam Kawasan Mandalika dari Parkir Barat dan Parkir Timur menuju Gate 1, Gate 2, dan Gate 3 Sirkuit Mandalika.
Sementara itu, untuk subsidi operasional angkutan antar moda dari dan ke Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Mandalika dari simpul-simpul transportasi di antaranya Pelabuhan Gilimas, Pelabuhan Lembar, Pelabuhan Bangsal, Pelabuhan Kayangan, Pusat Kota Mataram (Ex Bandara Selaparang) dan BIZAM sebanyak 278 unit bus bantuan Kemenhub meliputi 27 unit bus besar, 70 unit bus sedang, 181 unit bus kecil, serta mengoptimalkan ASK dan Angkutan umum yang ada di Lombok.
Kemudian, untuk pembangunan fasilitas pendukung integrasi moda telah disiapkan sebanyak 4 unit halte yaitu pada Parkir Sentral Timur, Gate 1, 2, dan 3 Sirkuit.
“Kemudian juga dilakukan pembangunan perlengkapan jalan dan bantuan teknis pembangunan perlengkapan jalan di Daerah Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Mandalika serta dilakukan peningkatan pelayanan angkutan penyeberangan dari dan ke Pulau Lombok,” kata Dirjen Budi.
Ia berharap berbagai dukungan yang telah dilakukan pemerintah dapat menjadi bukti nyata bahwa Indonesia siap dan mampu menjadi tuan rumah bagi penyelenggaraan MotoGP 2022 ini.
Dalam kesempatan yang sama, Komandan Lapangan MotoGP 2022 Hadi Tjahjanto menjelaskan bahwa pada hari Rabu (16/3) besok juga akan dilakukan simulasi manajemen rekayasa lalu lintas dan manajemen moda transportasi pendukung.
“Pada dasarnya keberhasilan pergelaran MotoGP 2022 ini dapat terjadi berkat dukungan dari seluruh pihak yang terlibat,” kata Hadi.
Turut hadir dalam rapat Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) Lalu Moh. Faozal, Asisten 2 Sekretaris Daerah NTB, H. Ridwan Syah, Dirlantas Polda NTB, Kepala Dinas Perhubungan Kota/Kabupaten se pulau Lombok, perwakilan KSOP Lembar, PT. ASDP Cab. Lembar dan Kayangan, Grab, Gojek, Maxim, Bluebird, DAMRI, serta Organda Lombok(wan/infZ)