Medan (MediaKoranNusantara.com) – Kapal Moring Boat PMB 6 milik PT Pertamina tenggelam di perairan Pelabuhan Belawan, tepatnya lebih kurang 8 mil sebelah timur. Tenggelamnya kapal Pertamina ini merenggut nyawa sang nakhoda. Sementara 3 Anak Buah Kapal (ABK) mengalami luka-luka.
“Benar, kita juga sudah dapat info atas tenggelamnya kapal Pertamina tersebut,” kata Humas Syahbandar Utama Belawan, Yovie, Rabu (11/9/2019).
Adapun identitas nakhoda kapal yang meninggal dunia, yakni Rudi Prayouw (52) warga Jalan Bakti Abri Gang Ustad Samsir Komplek Pabrik Besi Blok C 35, Kelurahan Martubung Kecamatan Medan Labuhan, Sumatra Utara (Sumut).
Ketiga ABK yang luka-luka, yakni Nanda Armanda (28) warga Pangkalan Berandan Kabupaten Langkat. Ahmad Gufroni (36) warga Pangkalan Berandan Kabupaten Langkat. Selain itu, Ades Pranata Sitepu (22) warga Desa Naman Kecamatan Karo Kabupaten Tanah Karo.
Peristiwa nahas tersebut bermula saat Kapal Moring Boat PMB 6 milik Pertamina yang dinakhodai Rudi Prayouw bersama tiga ABK sedang melepas tali kapal tanker dan membuka selang kapal tanker Pertamina yang telah selesai membongkar bahan bakar minyak (BBM) melalui Bouy Pipa Pertamina Singel point Mooring (SPM) di tengah laut ke Depo Pertamina Labuhan.
Namun saat melepas tali, tiba-tiba turun hujan disertai angin dan ombak besar sehingga Kapal Moring Pertamina yang sedang manuver mati.
Akibat embusan angin yang kencang serta terjangan ombak, Kapal Moring tidak bisa mengimbangi dan terhempas ke bawah Kapal Tanker Pertamina yang telah selesai bongkar BBM di tengah laut. Akibatnya Kapal Moring PMB 6 milik Pertamina tenggelam.
Saat Kapal Moring tenggelam, nakhoda tidak dapat keluar dari ruangan sehingga tewas. Sedangkan, ketiga ABK sempat melompat dari atas Kapal Moring sebelum kapalnya tenggelam dan selamat.
Selanjutnya, nakhoda dan ketiga ABK tersebut dibawa ke RS TNI AL Komang Makes di Jalan Bengkalis Kelurahan Belawan 1 Kecamatan Medan Belawan.(ara/ziz)