Papua (MediaKoranNusantara.com) – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima anugerah dari Suku Asmat, Papua. Nama adat untuk Jokowi yakni Kambepit. Adapun gelar untuk Kepala Negara, yakni panglima perang Asmat. Penganugerahan nama adat berikut gelar itu dilaksanakan usai Jokowi turun dari helikopter di Pelabuhan Agats, Kamis (12/4/2018).
“Selamat datang. Hari ini masyarakat adat Asmat memberikan nama Kambepit dengan gelar panglima perang adat Asmat,” kata salah seorang tetua adat.
Nama Kambepit diambil dari nama salah satu panglima perang Suku Asmat zaman dahulu. Tak hanya dikenal pandai berperang, Kambepit juga merupakan tokoh adat pembawa perubahan bagi masyarakat Asmat. Seiring dengan itu, para tetua adat menyerahkan dayung kepada Presiden Jokowi.
“Bapak, dayung ini kami berikan untuk Bapak mendayung perahu republik, memimpin kami agar tidak melenceng dari tujuan negara. Kami sudah menderita. Tapi kami percaya panglima perang kami akan memimpin kami ke masa depan yang lebih baik. Kami sudah menderita. Tapi kami percaya panglima perang kami akan memimpin kami ke masa depan yang lebih baik,” tambah dia.
Tak hanya dayung, tetua adat juga menyerahkan sebuah noken kepada Jokowi. Salah seorang tetua berdiri di hadapan Jokowi, kemudian mengalungkan sebuah noken di lehernya.
Prosesi pemberian nama adat beserta gelar kepada Jokowi itu sekaligus sebagai acara pembuka kegiatan Kepala Negara di Kabupaten Asmat. Usai itu, Jokowi menghadiri sejumlah acara di Asmat. Mulai dari bertatap muka dengan ibu-ibu dan anak-anak, meninjau pembangunan instalasi penampungan air bersih hingga meninjau museum. Presiden beserta rombongan rencananya akan bertolak dari Asmat ke Timika pada Kamis sore.(kcm/ziz)