Jakarta (MediaKoranNusantara.com) – PT Indonesia Asahan Alumunium (Inalum) (Persero) mengeruk dana dari 11 bank untuk menalangi pembelian 51 persen saham Freeport Indonesia. Total dana yang diperlukan untuk divestasi 51 persen saham Freeport adalah 3,85 miliar dollar AS atau setara Rp 55,44 triliun dengan perhitungan kurs Rp 14.400 per dollar AS.
Salah satu bank yang dananya disedot Inalum ialah Bank Mandiri.
“Kalau oke, why not. Kita lihat semuanya, segala sesuatu dari potensi bisnis,” kata Direktur Bank Mandiri, Donsuwan Simatupang, kemarin.
Menurut dia, hal itu merupakan peluang bisnis yang bagus. Asalkan, potensi bisnisnya menjanjikan. Namun, Donsuwan tak dapat memastikan apakah Bank Mandiri termasuk salah satu bank yang mendanai akuisisi tersebut.
“Bukan bidang saya menanggapi ini,” kata dia.
Sementara itu, Direktur Utama Inalum, Budi Gunadi Sadikin tak mengungkap detil berapa banyak yang akan dibantu pinjaman dari 11 bank tersebut.
Dia hanya memastikan, untuk proses divestasi saham Freeport, pihaknya akan ikut mengandalkan dana dari holding BUMN pertambangan yang dipimpin oleh Inalum.
Dari total 3,85 miliar dollar AS itu, sebanyak 3,5 miliar dollar AS akan digunakan untuk mengambil Participating Interest (PI) Rio Tinto di PTFI yang kemudian dikonversi jadi saham. Sedangkan 350 juta dollar AS sisanya untuk mengambil 100 saham FCX (Freeport McMoran Incorporated) di PT Indocopper Investama yang memiliki 9,36 persen saham di PTFI.(kcm/ziz)