Sumenep, mediakorannusantara.com – Pemerintah Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, mencatat jumlah hotel yang beroperasi di daerah itu terus bertambah.
“Saat ini jumlah hotel yang telah beroperasi di Sumenep sebanyak 15 hotel, dan sejak Rabu (25/12) bertambah menjadi 16 hotel,” kata Wakil Bupati Sumenep Achmad Faizi di Sumenep, Sabtu.28/12
Ia menjelaskan satu di antara 16 hotel yang telah beroperasi di Sumenep itu merupakan hotel bintang tiga. Fauzi menyatakan keberadaan hotel-hotel itu akan menjadi penunjang program pemerintah daerah sebagai kota wisata.
Wisatawan asal luar kota, apalagi luar negeri, membutuhkan hunian yang nyaman ketika berwisata ke luar daerahnya. Makin banyak hotel tentunya makin banyak pilihan bagi wisatawan.
“Dan kehadiran hotel baru di Sumenep juga menunjukkan iklim investasi bagus, karena ada investor yang menambah asetnya. Kami di pemerintah daerah tentunya sangat senang dengan makin tumbuh dan berkembangnya investasi di bidang perhotelan,” katanya.
Pemkab Sumenep, sambung Wabup, memang berkomitmen memberikan kemudahan bagi calon investor dalam menanamkan modalnya di SumenepDi samping itu, keberadaan hotel baru juga bisa menyerap tenaga kerja sejak pembangunan hingga pengoperasian.”Kami yakin sebagian besar pekerjanya adalah warga lokal,” katanya.
Fauzi menjelaskan dalam tiga tahun belakangan ini pemerintah daerah memacu penggarapan potensi wisata dengan menggelar tahun kunjungan wisata dan sementara ada keluhan dari sebagian wisatawan, yakni tidak adanya hotel bintang tiga.
Kehadiran hotel bintang tiga di Sumenep, seperti de Baghraf yang diresmikan beberapa hari lalu, sambung dia, memang diharapkan oleh pemerintah daerah agar waktu tinggal wisatawan luar daerah bisa lebih lama.
“Sebab, sebagian wisatawan tidak berlama-lama di Sumenep, salah satunya akibat mereka ingin menginap di hotel bintang tiga. Keberadaan de Baghraf bisa menjadi solusi dan kami di pemerintah daerah mengapresiasinya, karena menunjang program pemerintah daerah. Kami optimistis investasi di bidang perhotelan di Sumenep akan berprospek bagus seiring dengan banyaknya destinasi dan agenda wisata,” katanya.
Sebelumnya pengelola Hotel de Baghraf, Hilmy Gauzan menjelaskan, pihaknya sengaja membangun hotel bintang tiga untuk memenuhi keinginan pasar.
“Ada peluang pasar seiring dengan kedatangan wisatawan ke Sumenep. Sebagian wisatawan yang ke Sumenep ingin menginap di hotel bintang tiga. Semoga kehadiran hotel kami bisa mendukung program wisata yang digagas pemerintah daerah,” kata Dirut PT Persada Investama Karya Utama tersebut. (an/wan)