Surabaya (KN) – Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) menilai wacana kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) tidak perlu dipermasalahkan.
Justru yang jadi persoalan adalah persoalan ketersediaan BBM di masyakarat. Selain itu, pemerintah juga harus memberikan ketetapan secara pasti terkait kenaikan BBM bersubsidi.
“Mahal dikit nggak apa-apa lah. Yang penting BBM itu ada. Jangan BBM naik tapi malah langka di pasaran,” kata Ketua IV (Bidang EnergiPertambangan dan Kehutanan) HIPMI Jatim Achmad Arif kepada wartawan, Senin (12/3).
Menurut Arif, justru BBM semakin mahal karena langka di pasaran. Selain itu, ia juga meminta kepada pemerintah untuk memberikan kepastian terkjait harga BBM minimal dalam 5 tahun kedepan. Hal itu, lanjut Arif, tentunya akan lebih memberikan kepada pengusaha untuk merencanakan anggaran oprasional dalam usahanya. “Jangan wacana kenaikan itu sering digembar-gemborkan sehingga membuat panik para pengusaha,” ujarnya.
Memang diakui, pengusaha tidak menggunakan BBM bersubsidi. Yakni, ketika oprasional di perusahaan menggunakan BBM bersubsidi tentunyamelanggar hukum.
Meski demikian, kenaikan BBM itu tentunya sangat berimbas bagi anggaran operasional. “Kita memang tidak menggunakan BBM bersubsidi, tapi kayak Catering atau yang lain pasti ikut naik,” tambahnya. (rif)