Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa saat memberi sambutan pada acara malam puncak Haflatul Imtihan Puteri Ke-91 Pesantren Zainul Hasan Genggong, di Kecamatan Pajarakan, Kabupaten Probolinggo pada Senin (6/3/2023).
Probolinggo (mediakorannusantara.com) – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menghadiri acara malam puncak Haflatul Imtihan Puteri Ke-91 Pesantren Zainul Hasan Genggong, di Kecamatan Pajarakan, Kabupaten Probolinggo pada Senin (6/3/2023). Haflatul Imtihan adalah salah satu tradisi pondok pesantren di Indonesia, yang biasanya diadakan untuk menyambut bulan suci Ramadhan agar ilmunya manfaat dan barokah.
Haflatul Imtihan Ke-91 ini bertajuk ‘Menguatkan Ukhuwah, Menjaga Tradisi dan Membangun Peradaban Pesantren’. Tema ini menjadi momentum penting bagi Pesantren Zainul Hasan Genggong, karena telah diakui sebagai salah satu pesantren pionir Indonesia yang berdiri sejak tahun 1839. Pada acara ini, juga diumumkan berbagai prestasi santri yang menjuari berbagai kompetisi baik tingkat nasional maupun internasional.
Pada kesempatan ini, Gubernur Khofifah berpesan kepada para santri untuk terus menimba ilmu sebagaimana yang sudah ditanamkan di Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong. Menurutnya, saat ini banyak sekali perubahan-perubahan dunia yang susah di prediksi. Maka, diperlukan sosok game changer muncul di tengah masyarakat.
“Kepada seluruh santriwan santriwati semoga kelak menjadi sosok game changer yang memberi perbaikan serta peluang berupa kreatifitas yang membukakan pintu kebaikan bagi masyarakat. Sosok yang bisa melakukan perubahan di saat sulit dan bisa menembus opsi di jalan yang sempit. Inilah yang saya harapkan muncul dari seluruh bibit-bibit unggul di Pesantren Zainul Hasan,” harapnya.
Khofifah menyampaikan, bahwa mempertahankan kesepakatan antar seluruh entitas di negeri ini merupakan kewajiban semua masyarakat termasuk ulama.
“Maka mari kita bersama menyeimbangkan antara kekuasaan dan agama. Agama adalah pondasi dan penguasa punya tugas menjaganya. Untuk itu, kami berharap apa yang dilakukan Pemprov Jawa Timur berseiring dengan rahman rahimNYA Allah dan semoga selalu diberkahiNYA,” terangnya.
Gubernur perempuan pertama Provinsi Jawa Timur ini pun mengungkapkan, bahwa sejak 2019, Pemprov Jatim telah bersapa dengan 4.600. hafidz/hafidzah dan memberi santunan kehormatan untuk mereka.
“Selain itu, santunan kehormatan juga diberikan pada sebanyak 11.900 imam masjid yang berada di pelosok maupun pinggiran Jawa Timur. Harapannya, seluruh imam masjid tersebut bersedia di tashih bacaannya,” ungkap Khofifah.
Kepada para santri Pesantren Zainul Hasan Genggong yang mencetak prestasi tingkat internasional, Gubernur Khofifah pun mengundang mereka untuk berkunjung ke Gedung Negara Grahadi Surabaya.
“Monggo dengan segala hormat, saya tunggu karena pada dasarnya ini akan menjadi referensi semangat bagi banyak pesantren lain agar terinspirasi para champion Pesantren Zainul Hasan Genggong,” ucapnya.
Gubernur Khofifah pun mengucapkan terima kasih kepada ulama dan pengurus Pesantren Zainul Hasan Genggong karena telah memiliki kesempatan untuk memberi sambutan pada acara Haflatul Imtihan ini.
Sementara itu, Pengasuh Pesantren Zainul Hasan Genggong, KH. Moh. Hasan Mutawakkil Alallah menyampaikan, bahwa pihaknya mengundang Gubernur Khofifah untuk hadir di acara ini tujuannya agar Gubernur Khofifah bisa mendengar langsung capaian maupun kontribusi pesantren dalam mempersiapkan kader-kader bangsa.
“Tentunya ini diharapkan juga bisa membantu pemerintah meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia. Maka pesantren ini berupaya membekali putra-putri umat dengan ilmu pengetahuan,” kata Kyai Hasan.
Karena tahun 2023 ini sudah mendekati tahun politik, Kyai Hasan menganjurkan kapada alumnus dan wali santri untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.
“Kita harus membebaskan bangsa ini dari menipisnya rasa persatuan dan kesatuan akibat adu domba maupun fitnah. Jangan lagi seluruh warga pesantren menghadapi konflik ideologi, apalagi ideologi dalam berbangsa dan bernegara,” imbaunya.
Tak lupa, Kyai Hasan pun mengucapkan selamat kepada Gubernur Khofifah dan Wakil Gubernur Emil atas empat tahun kepemimpinannya di Pemprov Jatim.
“Dimana selama empat tahun ini kami benar-benar melihat dan merasakan kehadiran negara dalam nafas kehidupan rakyat Jawa Timur, ini menandakan bahwa Gubernur Khofifah mempunyai kemampuan leadership dipadu dengan jiwa sosialnya yang tinggi terutama selama beliau menjadi aktivis di Nahdlatul Ulama yang dirintis dari bawah,” pungkasnya.
Sebagai informasi, selain Gubernur Khofifah acara ini juga dihadiri oleh Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Provinsi Jawa Timur, Forkopimda Kabupaten Probolinggo, Kepala Biro (Karo) Pendidikan Pesantren Zainul Hasan Genggong Abdul Aziz Wahab, ulama serta jajaran pengurus pesantren Zainul Hasan Genggong, alumnus maupun wali santri dan tentu saja para santri pesantren. (KN04)