Sampang-Madura (KN) – Jika ingin menghindarkan anak dari potensi kenakalan remaja masa kini, seperti pergaulan yang salah, mengkonsumsi narkoba, dan pornografi. Maka salah satunya adalah mengikutkan mereka ke majelis. Pasalnya, majelis adalah tempat yang tepat untuk membangun akhlak dan membina moral yang sesuai dengan ajaran agama.“Majelis dapat menghindarkan anak-anak agar tidak nakal, karena mereka asyik sholawatan. Tentu ini membantu pemerintah dalam rangka membangun ahlak umat, membina generasi muda agar tidak terjerumus dalam kenakalan remaja”.
Hal itu disampaikan Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf saat Milad ke-2 Majelis Pemuda Bersholawat At-Taufiq di Lapangan Barbara, Tlambah, Karangpinang, Kab. Sampang, Selasa (5/4/2017) dini hari.
Gus Ipul, sapaan akrab Wagub Jatim mengatakan, seiring dengan perkembangan jaman dan teknologi, jenis kenakalan remaja juga makin bertambah, diantaranya kasus pemerkosaan. “Para pemerkosa yang rata-rata masih muda, ketika diinterogasi polisi, penyebab mereka memerkosa karena terangsang setelah melihat konten porno di interne,” katanya.
Untuk menghindari hal tersebut, generasi muda dapat diikutkan majelis. Pasalnya, majelis senantiasa diisi oleh tausiah agama oleh para pemuka agama, seperti kyai, ulama, dan ustadz. Kemudian, dilanjutkan pula dengan sholawatan, mendengarkan ayat suci Al-Qur’an, dan kegiatan-kegiatan lainnya yang dapat membangkitkan semangat islami dalam jiwa pemuda.
Masih menurut Gus Ipul, kehadiran majelis sangat membantu pemerintah dalam membina akhlak dan moral generasi muda. Pasalnya, pembinaan itu tidak cukup hanya melalui pendidikan di sekolah formal semata, karena jam pengajarannya terbatas (hanya 3 jam dalam seminggu).
Gus Ipul melanjutkan, membina akhlak dan moral merupakan salah satu dari tiga esensi majelis. Dua esensi lainny adalah menambah ilmu, dan menjadikan hidup lebih barokah. Soal esensi pertama, yakni menambah ilmu memiliki fungsi yang sangat penting agar hidup kita tidak tersesat dan bisa selamat di dunia dan akherat. “Majelis mengajarkan kita akan pendidikan akhlak, moral dan karakter bagi manusia sesuai tuntutan agama. Jika kita senantiasa hadir di majelis, maka inshaAllah kita akan menjadi orang yang berilmu dan sholeh. Barang siapa yang senang menghadiri majelis dan menambah ilmunya, maka dia akan diangkat derajatnya oleh Allah SWT” katanya.
Kemudian, makna kedua adalah menjadikan hidup lebih barokah, artinya hidup dengan tenang dan berkecukupan, tidak kekurangan dan tidak berlebih. “Orang yang kaya belum tentu barokah dan bahagia hidupnya, tapi orang yang hidupnya barokah, meski hidupnya biasa-biasa saja tapi dia bahagia. Itu intinya” pungkasnya. (hms)