KORAN NUSANTARA
indeks Jatim

Gubernur Soekarwo : Pencak Silat Harus Menjadi Simbul Perdamaian Membentuk karakter Bangsa

Lamongan (KN) – Gubernur Jatim, Dr H Soekarwo usai pembukaan Konggres Pagar Nusa II di Pondok Pesantren Sunan Drajad Paciran Lamongan, Senin (9/7) malam. Organisasi pencak silat harus menjadi simbol perdamaian dan membawa pesan budaya suatu negara sehingga diharapkan dapat membentuk karakter suatu bangsa yang kuat.

Hal ini ditegaskan Gubernur Soekarwo usai pembukaan Konggres Pagar Nusa II di Pondok Pesantren Sunan Drajad Paciran Lamongan, Senin (9/7) malam.

Dikatakannya, Pagar Nusa bukan sekedar olahraga, tetapi juga mencakup gerakan keagamaan, gerakan keolahragaan dan gerakan ke Indonesiaan. Tiga hal ini merupakan Tritura dari Pagar Nusa, jangan sampai dipisahkan satu bagian dengan bagian yang lain. “Pencak Silat Pagar Nusa harus mampu membangun sifat tritura yang diusulkan pendahulunya, yaitu olahraga, ulama dan nasionalisme,” ujarnya.

Dengan mengedepankan sikap tritura diharapkan para pendekar dari pagar nusa dapat bersatu damai di tengah masyarakat. “Seorang pagar nusa tidak boleh sombong, dan sewenang-wenang, tapi tunjukan seni bela diri pencak silat pagar nusa adalah pencak silat yang mempertontonkan budaya Indonesia di mata Internasional,” tutur Pakde Karwo..

Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Dr Said Aqil Sirodj mengatakan dengan berkah ketauhitan dan kesyariaatan ini, para ulama melahirkan seni bela diri pencak silat yang menjadi ciri budaya Indonesia. “Olahraga harus disambungkan dengan ke Indonesiaan yang mempunyai akar budaya luar biasa,” harapnya.

Diperlukan cara jitu untuk mengembangkan agama didalam seluruh budaya dan mengangkat budaya yang ada selaras dengan ajaran Rasulullah. “Bukan menghadapkan kemurnian syariat dengan budaya yang akhirnya membenturkan sesama ummat dan anak bangsa sendiri,” paparnya.

Ia meminta agar Pagar Nusa melakukan kontak-kontak dengan organisasi-organisasi atau gerakan olahraga lain yang ada di Indonesia ini, sehingga terjadi perpaduan dalam suasana persaudaraan, dan saling mengenal dan bersatu. “Olahraga ini harus disebarkan secara nasional, dan pencak silat ini pantas untuk ditampilkan dalam skala internasional,” pintanya.

Ia berharap agar para pendekar Pagar Nusa harus tetap bersikap tawadhu atau rendah hati meskipun mereka memiliki kekuatan dan keterampilan dalam membela dirinya. “Setiap orang yang tinggi ilmunya, biasanya ia semakin tawadhu dan biasanya ketawadhuan merupakan bagian dari pendekar-pendekar Pagar Nusa. jangan sok seperti pendekar karena pendekar yang sesungguhnya adalah yang menyembunyikan kependekarannya,” tandasnya. (red)

 

Foto : Gubernur Jatim Soekarwo sat membuka Konggres Pagar Nusa II

Related posts

Pemkot Surabaya Luncurkan e-Pelayanan, Warga dapat Ajukan Permohonan SKM non Kesehatan Secara Online

kornus

Walikota Risma Raih Tiga Penghargaan dari Ajang Berbeda

kornus

Gubernur Jatim Dampingi Kunker Presiden Jokowi di Magetan

kornus