Surabaya (KN) – Saat ini jaman sudah berubah. Globalisasi menjadi proteksionalisme. Sekolah yang awalnya gratis, seperti di Jerman, sekarang menerapkan kembali pembayaran SPP, sebab konsep berubah yakni, menjadikan sekolah murah dan bermutu, dengan orangtua ikut serta berpartisipasi dalam pendidikan.Pernyataan tersebut disampaikan Fubernur Jatim Soekarwo, seusai acara pengukuhan Dewan Pendidikan Provinsi Jatim, di Ruang Binaloka Adhikara Kantor Gubernur Jatim Jl Pahlawan 110 Surabaya, Selasa (7/3/2017).
Perubahan tersebut, kata Pakde Karwo-sapaan akrab Gubernur Jatim ini, menjadikan alasan Pemprov. Jatim mengukuhkan Dewan Pendidikan yang mempunyai tugas a.l. memberikan masukan kepada Gubernur terkait peningkatan SDM serta pembenahan rencana pembangunan jangka panjang (RPJP) I tahun 2025 di provinsi ini.
“Untuk itu, dewan pendidikan agar bekerja bersama tidak hanya dengan eksekutif, tetapi juga legislatif,” pesannya. Hal yang sama juga perlu dilakukan dengan lembaga-lembaga lain dan LSM yang mewakili masyarakat untuk diajak berdialog.
Ditambahkan, perbaikan pendidikan perlu melibatkan semua pemangku kepentingan dan harus dilakukan karena perubahan faktor eksternal dan internal. Disisi eksternal, misalnya, adanya tuntutan demokrasi dan pendidikan vokasional. Sementara itu, sisi internal, yakni kualitas tenaga kerja Jatim yang 42 % tidak mempunyai keahlian atau unskilled karena rata-rata pendidikan hanya lulusan SD dan tidak lulus SMP.
Beberapa perbaikan pendidikan yang telah dilakukan di Jatim, jelas Pakde Karwo, diantaranya merubah komposisi pendidikan SMA:SMK menjadi 30 % : 70 %. Untuk itu, telah dilakukan monatorium SMA pada tahun 2015 lalu guna menyelesaikan unskilled 42 %. “Itu masalah yang harus segera diselesaikan dan menjadi tugas dari Dewan pendidikan jatim. Usulannya seperti apa dan bagaimana karena yang tahu permasalahannya adalah dewan pendidikan,” ucap Gubernur.
Dalam kesempatan sama, Pakde Karwo mengingatkan korelasi antara pendidikan dan derajad kesehatan masyarakat, yakni pendidikan sangat dipengaruhi derajad atau gizi seseorang yang menjadi penentu keberhasilan dan perbaikan kecerdasan. Dengan demikian, perbaikan sistem pendidikan sekaligus juga memperbaiki nilai gizi masyarakatnya.
Dikukuhkan sebagai dewan pendidikan Jatim sebanyak..18 orang, dengan ketua Prof..AKH. Muzakki,M.Ag dan sekretaris. Drs. Nutyanto,M.Si. (wan)