KORAN NUSANTARA
Headline indeks Jatim

Gubernur Khofifah Lakukan Gerakan Penanaman Sejuta Pohon Pada Momentum HMPI 2022

Gubernur Jatim Khofifah saat melakukan gerakan Penanaman Sejuta Pohon dalam rangka memperingati HMPI Tahun 2022, di Lembah Kepuh Edupark, Desa Sukorejo, Kecamatan Gandusari, Kabupaten Trenggalek, Sabtu (10/12/2022).

Surabaya (mediakorannusantara.com) – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa melakukan gerakan Penanaman Sejuta Pohon dalam rangka memperingati Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI) Tahun 2022, di Lembah Kepuh Edupark, Desa Sukorejo, Kecamatan Gandusari, Kabupaten Trenggalek, Sabtu (10/12/2022).

Gerakan penanaman ini dimulai dengan pelepasan Burung Kutilang, Burung Prenjak Sawah, dan Burung Sogok Onteng sejumlah total 200 Burung.

Selanjutnya Gubernur Khofifah bersama Sesdirjen Pengendalian Perubahan Iklim KLHK RI, Direktur Rehabilitasi Hutan KLHK Ri, dan Bupati Trenggalek melakukan penanaman secara simbolis 50 bibit Alpukat Aligator.

Sebelumnya, pada tanggal 28 sampai 30 November juga telah dilakukan penanaman Alpokat Aligator, Durian, Petai, dan Mangrove secara serentak di wilayah catchment area rawan longsor dengan 4 tahap penanaman di Desa Bodag, Desa Gayam, Desa Panggul, Desa Sukorejo Kabupaten Trenggalek.

Dikatakan Gubernur Khofifah, upaya menanam pohon jenis apapun merupakan langkah untuk menjaga daya dukung alam dan lingkungan sebagai  sedekah oksigen bagi dunia. Hal ini juga menjadi langkah untuk mewujudkan tahun 2060 net zero emission.

“Selagi ada kesempatan menanam, mari kita tanam pohon dan kita rawat. Insya Allah ini bukan hanya menjadi sedekah oksigen  tetapi juga deposit bagi anak dan cucu kita di masa depan,” lanjutnya.

Di hadapan masyarakat Desa Sukorejo, dirinya juga memberikan imbauan terkait data BNPB tentang indeks kebencanaan terhadap kemiskinan bisa mencapai 80%.

“Maka sebisa mungkin daya dukung  alam dan lingkungan  harus dibangun. Komitmen satu sama lain harus saling mengawal dan bersinergi demi tumbuh kembang dan daya dukung alam serta lingkungan yang lebih kuat dan berketahanan,” katanya.

Lebih lanjut dijelaskan Khofifah, bahwa di Jatim kategori lahan sangat kritis di kawasan hutan pada tahun 2021 seluas 64.841,26 hektar, sementara di kawasan non hutan seluas 246.390,96 hektar.

Untuk itu, sebagai upaya pengendalian lahan kritis di Jatim, Khofifah menuturkan bahwa gerakan menanam pohon dapat menambah kapasitas reduksi polusi udara. Pemprov Jatim terus berupaya meningkatkan Indeks Kualitas Tutupan Lahan (IKTL) lebih maksimal.

“Peningkatan tutupan lahan telah dilakukan melalui kegiatan penghijauan seluas 157.726,55 hektar, ruang terbuka hijau (Hutan Kota) di Kab/Kota seluas 106.131,07 hektar dengan rasio RTH (Ruang Terbuka Hijau) 19,55, reboisasi di kawasan hutan kritis seluas 7.010,75 hektar,” tegasnya.

Menurut Khofifah, perlu dikembangkan pemberdayaan masyarakat di kawasan hutan dalam rangka pengentasan kemiskinan melalui model desa konservasi seperti pengembangan pertanian, ternak, penangkaran satwa dan produksi madu di sekitar kawasan hutan konservasi.

“Saya berharap momen Peringatan HMPI di Jatim Tahun 2022  yang diperingati saat ini dapat menjadi tanda siaga untuk terus berupaya dan bekerja keras mengatasi berbagai masalah lingkungan dan kehutanan yang semakin kompleks,” ujarnya.

Mendukung arahan Gubernur Khofifah, Direktur Rehabilitasi Hutan KLHK RI Nikolas Nugroho menyampaikan terima kasih atas upaya bersama yang terus dilakukan oleh Pemda baik dari level provinsi hingga Kabupaten/Kota.

Hal ini menurutnya, sejalan dengan arahan Presiden RI Joko Widodo, yang meminta seluruh masyarakat untuk melakukan penanaman pohon sebanyak 25 batang/orang selama hidupnya.

“Penanaman pohon merupakan salah satu upaya dalam memperbaiki kerusakan lahan serta mencegah meluasnya lahan kritis. Hal ini bisa dilakukan oleh seluruh lapisan masyarakat, bahkan kesadaran menanam pohon bisa disertai dengan upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat secara ekonomi,” tuturnya.

Sementara itu, Bupati Trenggalek M. Nur Arifin mengungkapkan bahwa kekuatan ekonomi Kabupaten Trenggalek 60-70% ditopang oleh sektor industri yang bergantung pada kekuatan lingkungan.

“Ini artinya jika tanahnya subur, maka aktivitas tanam menanam juga akan berjalan lancar. Inilah yang kami tanamkan kepada masyarakat bahwa menjaga lingkungan hidup bukan hanya bersih saja,” jelasnya

“Dengan vegetasi 60% yang rawan dengan bencana tanah longsor, kekeringan, kita harus menjamin keberlangsungan hidup anak cucu kita di masa depan,” tutupnya

Usai menanam secara simbolis 50 alpukat aligator, Gubernur Khofifah juga turut meninjau panen raya hasil urban farming dan inovasi kompos FABA (Fly Ash Bottom Ash) atau material sisa pembakaran atau pengolahan batu bara.

Dalam kesempatan ini juga turut diserahkan penghargaan lingkungan oleh Gubernur Khofifah didampingi Sesditjen Pengendalian Perubahan Iklim KLHK RI dan Bupati Trenggalek. (KN04)

 

Related posts

Surabaya Perkuat Aqidah Agama untuk Cegah Kekerasan Perempuan dan Anak

kornus

Perubahan Perda Bakorwil Untuk Tingkatkan Koordinasi Dan Peran Gubernur

kornus

Gubernur : Bupati/Walikota Harus Perhatikan Masyarakat Bawah

kornus