Surabaya (MediaKoranNusantara.com) – Pemerintah Provinsi Jawa Timur terus melakukan kesiapan guna menghadapi Hari Raya Idul Fitri 1440 Hijriah. Bentuk kesiapan tersebut dibuktikan dengan melakukan pengecekan dan pemantauan sejumlah harga Sembilan Bahan Pokok (Sembilan Bahan Pokok) di 38 kabupaten/kota di Jatim.Di sela – sela kunjumgan kerjanya ke Madiun, Gubernur Khofifah Indar Parawansa melakukan cek harga sembako di Pasar Besar Madiun, Rabu (22/5/2019) dan memastikan bahwa harga maupun stok yang dimiliki di Madiun aman hingga hari raya.
Ia mengatakan, bahwa Pasar Besar Madiun ini merupakan salah satu dari 25 titik pantau dari BPS yang ada di Jatim. Dari 25 pasar yang menjadi titik pantau BPS, pihaknya ingin memastikan melihat stok barang di sini aman. Salah satu indikasinya adalah stok untuk beras, gula, telur, minyak goreng, daging sapi dan daging ayam aman. “Ini kalau menurut Perpres termasuk bahan pokok,” ujarnya.
Setelah melakukan pantauan di sejumlah pedagang pasar, Khofifah menyatakan bahwa harga sejumlah bahan pokok mengalami penurunan. Kondisi itu bisa dilihat pada harga seperti telur kemudian daging dalam posisi harga stabil. “Salah satu contoh, harga Daging ayam saat ini di Jatim mencapai Rp. 34.000, namun kalau di sini Rp. 30.000 – Rp. 32.000,-. ungkapnya.
Sama halnya dengan ketersediaan bawang putih yang sempat agak fenomenal menjelang puasa, hari ini sudah mulai normal dan harga bawang putih dan bawang merah rata-rata dijual Rp25.000/kg.
Ia mencontohkan, pada saat harga cabe rawit yang sempat jatuh, Pemprov Jatim meminta kepada bupati/walikota untuk melakukan aksi borong cabe rawit guna menstabilkan harga.
Sementara itu, Khofifah minta kepada satgas pangan untuk ikut aktif bisa melakukan intervensi jikalau ada hal yang memang harus dilakukan. Katakan jika disatu pasar terdapat over supply maka bentuk intervensi seperi apa yang harus dilakukan yang menyebabkan terjadinya kelangkaan.
“Satgas pangan harus terus melakukan koordinasi tentang ketersediaan stok pangan menjelang lebaran. Kondisi ini harus terus kita pantau supaya masyarakat bisa mendapat kepastian bahwa kebutuhan da stok pangan di Jatim tersedia dengan baik,” tegasnya.
Guna mengatasi terjadinya inflasi di Jatim, Khofifah minta kepada pedagang untuk tidak menimbun barang sehingga mengakibatkan kelangkaan di pasar. Maka langkah yang harus diambil adalah masyarakat harus mengukur dan membeli sesuai dengan kebutuhan.
“Saya minta kepada pedagang, jangan coba coba ada penimbunan yang bisa menyebabkan inflasi. Saya ingin pastikan bahwa stok kebutuhan pangan hingga lebaran aman tercukupi. Insyaallah masing-masing rumah tangga dapat mengatur ritme besaran kebutuhan belanjanya,” jelasnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Perdagangan Kota Madiun Drs. Gaguk Hariyono mengatakan, bedasarkan bahwa hingga hari ini segala kebutuhan bahan pokok dipastikan stabil. Bahkan, stok yang menjadi ke khawatiran seperti kelangkaan bawang putih, di Kota Madiun masih aman dan tercukupi.
Bedasarkan data, harga sejumlah bahan pokok di Pasar Besar Madiun untuk beras Jenis bengawan Rp. 11.000/kg, Mentik Rp. 10.000/kg dan IR 64 Rp. 8.500/kg dan gula pasir Rp. 12.000/kg. Untuk daging sapi murni Rp. 110.000/kg, daging ayam broiler Rp. 30.000/kg sedangkan daging ayam kampung Rp. 60.000/kg.
Sementara untuk telur ayam ras/petelur Rp. 22.000-21.000/kg dan telur ayam kampung mencapai Rp. 34.000/kg. Untuk kebutuhan lainnya seperti Bawang Merah mencapai harga Rp. 23.000/kg dan Bawang Putih Rp. 29.000/kg. Juga cabe keriting dengan harga Rp. 22.000/kg, biasa Rp. 28.000/kg, dan cabe rawit Rp. 14.000/kg. (KN04)