KORAN NUSANTARA
indeks Jatim

Gubernur Jatim Soekarwo Dukung Mendagri Larang Anggaran APBD Untuk Biayai Sepak Bola

Surabaya – KN

Klub sepak bola di Jatim bakal gigit jari tidak mendapat kucuran dana APBD. Sebab, Pemerintah melalui Mendagri Gamawan Fauzi yang melarang pendanaan klub sepak bola dari APBD mulai 2012 mendapat dukungan dari Gubernur Jawa Timur Soekarwo.

Alasannya, anggaran untuk membiayai sepak bola tidak boleh mengalahkan anggaran untuk pelayanan dasar masyarakat, seperti pendidikan, kesehatan, infrastruktur dan air bersih. “Kalau menurut saya, APBD itu harus fokus untuk pelayanan dasar, jangan sampai untuk bal-balan (klub sepak bola) dananya hingga Rp 20 miliar, tetapi dana pendidikan sama air bersih ndak onok (tidak ada). Ini kan tidak adil,” tandas Pakde Karwo, panggilan akrab Gubernur Jatim Soekarwo kepada wartawan di gedung negara Grahadi Surabaya, Senin (24/), kemarin.

Menurut Gubernur, pelayanan dasar masyarakat merupakan prinsip dasar dari perencanaan anggaran di APBD. “Saya sangat mendukung pernyataan Mendagri yang melarang APBD untuk sepak bola mulai 2012 nanti. Selama ini, pemerintah daerah terkesan menganak emaskan pendanaan klub sepak bola. Akibatnya, banyak pelayanan dasar yang harusnya menjadi fokus sering tidak terurus,” tambahnya.

Untuk diketahui, pemerintah memasang target untuk menghentikan penggunaan dana APBD untuk klub-klub sepakbola profesional di tahun 2012. Perangkat Permendagri Nomor 59 tahun 2007 juga akan direvisi.

Hal tersebut disampaikan Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi usai mengikuti rapat kabinet di kantor presiden, Jl Medan Merdeka Utara, Jakarta, Kamis (20/1), pekan lalu, sebagai kelanjutkan dari pernyataan sebelumnya bahwa APBD tidak boleh lagi diperuntukkan untuk klub-klub sepakbola.

Mengutip pernyataan Mendagri Gunawan Fauzi, yang mengatakan pihaknya terlebih dulu akan mengevaluasi lagi Permendagri 59/2007, Miskipun melarang dana APBD untuk mendanai sepak bola tersebut, tapi masih memungkinkan klub-klub mendapat dana bantuan melalui hibah yang diberikan kepada KONI.

” Mungkin bulan depan draftnya akan kita ajukan, karena kita perlu matangkan lagi dengan Menpora, mana (klub) yang profesional. Yang profesional sudah bisa cari uang dan mencari iklan sendiri. Yang perlu dibina dengan APBD adalah sekolah sepakbola, klub-klub sepakbola amatir,” kata Mendagri.

Gunawan Fauzi menambahkan, mudah-mudahan anggaran APBD 2012 nanti tidak ada lagi yang digunakan untuk klub profesional. “Semoga tidak ada lagi. Kalau sekarang ‘kan masih ada melalui KONI. Untuk 2012 nanti akan lebih kita atur lagi. Semoga tidak ada klub sepak bola yang di biayai APBD,” tandasnya.(rif).

Related posts

BPBD : Banjir di Bojonegoro Januari-Februari 2015 Mencapai Rp 829,2 Juta

kornus

Kapolri, Kapolda Metro Jaya dan Kakorlantas Raih Rekor MURI

redaksi

Penembakan Anggota TNI di Jatinegara, Ini Penjelasan Lengkap Kodam Jaya

redaksi