KORAN NUSANTARA
Headline indeks Nasional

Gubernur Jatim Soekarwo Berikan Paparan di Depan Danrem dan Dandim Seluruh Indonesia

Bandung (MediaKoranNusantara.com) – Kondisi aman, nyaman dan kondusif di Provinsi Jawa Timur sangat berpengaruh terhadap pembangunan dan perdagangan tak hanya di Jatim, tapi juga daerah lain di Indonesia. Hal ini dikarenakan posisi Jatim yang sangat strategis yakni di tengah-tengah arus distribusi barang dan jasa (center of grafity) dan merupakan hub perdagangan Indonesia Timur. Untuk itu, kondusifitas dan stabilitas keamanan menjadi faktor utama untuk menjaga pertumbuhan ekonomi di Jatim dan sekitarnya.“Dengan kondusifitas ini, maka pertumbuhan ekonomi akan berjalan dengan baik dan berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat,” terang Gubernur Jatim Soekarwo, saat memberikan paparan di depan ratusan Danrem dan Dandim seluruh Indonesia dalam acara Apel Danrem – Dandim Terpusat TA 2017 di Gedung Soedirman, Sekolah Calon Perwira (Secapa) TNI AD, Jl Hegarmanah, Bandung, Jawa Barat, Rabu (29/11/2017).

Situasi aman dan kondusif ini juga diperlukan karena kontribusi Jatim terhadap pertumbuhan ekonomi nasional cukup besar. Pada Triwulan III Tahun 2017 ini, pertumbuhan ekonomi Jatim sebesar 5,21 persen. Sedangkan dalam bidang perdagangan, Jatim berkontribusi sebesar 20,7 persen terhadap nasional.

Untuk menciptakan kondisi aman dan nyaman ini, lanjut Pakde Karwo, harus dimulai dari tingkat pedesaan yakni melalui sinergi tiga pilar plus, yakni Kepala Desa, Babinsa dan Babinkamtibmas dan ditambah dengan tokoh agama (toga) dan tokoh masyarakat (tomas). Bila tiga pilar plus ditambah masyarakat ini kompak, maka keamanan dan kenyamanan terjaga. “Sinergitas ini sebagai early warning system terhadap berbagai permasalahan di masyarakat,” kata Pakde Karwo, sapaan lekat Gubernur jatim Soekarwo.

Menurutnya, pertemuan tiga pilar plus baik di tingkat provinsi maupun kab/kota harus rutin dilaksanakan sebagai upaya mengantisipasi konflik di akar rumput. Deteksi dini ini dilakukan mulai tingkat kab/kota, kecamatan, kelurahan/desa. “Deteksi ini dilakukan agar permasalahan yang timbul dapat segera terselesaikan di tingkat bawah,” jelasnya.

Kondusifitas ini, lanjutnya, terlihat dari jumlah tindak kejahatan, angka kriminalitas dan demo yang cenderung mengalami penurunan. Angka kriminalitas di Jatim per 10.000 penduduk pada tahun 2014 sebanyak 3,57 persen dan pada Tahun 2015 turun menjadi 2,67 persen. Untuk jumlah tindak kejahatan pada tahun 2015 tercatat 10.385 kasus dan pada Tahun 2016 turun menjadi 6.352 kasus. Sedangkan jumlah demo Tahun 2015 tercatat sebanyak 735 demonstrasi dan pada Tahun 2016 turun menjadi 417 demonstrasi.

Ditambahkannya, kondusifitas Jatim membuat provinsi yang dipinpinya meraih penghargaan sebagai provinsi paling aman dan nyaman selama tiga tahun berturut-turut. Selain itu, hasil riset yang dilakukan Asia Competitiveness Institute (ACI) 2017 menobatkan Jatim sebagai provinsi dengan tingkat kemudahan berbisnis nomor satu di Indonesia. Hasil ini berdasarkan tiga kategori penilaian yakni daya tarik investor, keramahan bisnis, dan kebijakan yang kompetitif.

Bangun Sinergitas dengan TNI/Polri

Dalam kesempatan yang sama, Pakde Karwo mengatakan, untuk menjaga kondusifitas  Pemprov Jatim terus membangun kerjasama dan sinergitas dengan TNI/Polri terutama dalam hal pencegahan, pemberantasan kejahatan, rehabilitasi/rekonstruksi serta kontribusi dalam pembangunan ekonomi, sosial dan kemasyarakatan. Salah satu bentuk sinergi yang sudah dilakukan antara Pemprov Jatim dan TNI yakni dalam bidang ketahanan pangan, rehabilitasi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH), Keluarga Bencana/KB dan penanggulangan bencana alam.Pakde Karwo mengatakan, program RTLH dengan Kodam V/Brawijaya pada APBD 2017 ini dari target 8.725 rumah, sudah terbangun 8.759 rumah. Sedangkan program RTLH yang bekerjasama dengan Lantamal V Surabaya, pada APBD 2017 ini dari target 1.825 rumah, sudah terbangun 1.825 rumah.

Tak hanya itu, Pemprov Jatim juga melakukan kesepakatan bersama dengan Kodam V   Brawijaya, Polda Jatim dan MUI Provinsi Jatim terkait dengan upaya pencegahan dan penanganan radikalisme dan anarkisme di Jatim.

Apel Danrem – Dandim Terpusat kali ini mengambil tema “Melalui Apel Danrem dan Dandim Terpusat 2017, Kita Mantapkan Profesionalitas Aparat Komando Kewilayahan Dalam Rangka Menyusun Tugas Pokok TNI AD”.Peserta apel ini berjumlah 379 orang yang terdiri dari Danrem, Aster Kasdam, Aster Kaskostrad, Aster Danjen Kopassus, Aster Kasdivif 1 dan 2 Kostrad. Juga Kadepter Seskoad, Dirbinlem Akmil, Peninjau dan para Dandim dari seluruh Indonesia. (KN01/dw)

Related posts

Fandi Utomo – Fuad Dinilai Pasangan Ideal Sebagai Bakal Cawali – Cawawali Surabaya 2020

kornus

Optimis Wisata Banyuwangi Go International, Gubernur Khofifah Hadiri Festival Gandrung Sewu 2023

kornus

Gubernur : Bupati/Walikota Harus Perhatikan Masyarakat Bawah

kornus