KORAN NUSANTARA
Headline indeks Jatim

Gubernur : Gotong Royong Harus Dipertahankan dan Hancurkan faham Liberisasi

Gubernur-jatim-SoekarwoNgawi (KN) – Gubernur Jawa Timur Soekarwo menegaskan, nilai khas luhur gotong royong di Jawa Timur harus tetap dipertahankan dan hancurkan faham liberalisasi yang kini marak berkembang di masyarakat. Karena adanya liberalisasi ternyata telah menjadikan tatanan masyarakat menjadi rusak dengan mottonya “Wani Piro”.Demikian dikatakan Pakde Karwo sapaan Gubernur Soekarwo pada Puncak Pencanangan Bulan Bakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) XI dan Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK ke-42 Tingkat Jawa Timur di Alun Alun Ngawi, Selasa (13/5/2014).

Menurut Pakde Karwo, mengapa gotong royong itu harus dipertahankan dan diperingati, karena itu adalah sarana dan cara bangsa Indonesia dalam menyelesaikan masalah karena tahu masyarakatnya majemuk baik, golongan, ras, maupun suku. Artinya, semua dimusyawarahkan. Jangan terseret antar suku, ras atau golongan.

“Pileg selesai ya sudah, Semua harus kembali pada dasarnya, yaitu khas musyawarah mufakat seperti jaman dulu, keputusan berdasarkan rembug deso tanpa membedakan segalanya,” ujarnya.

Kalau nilai khas itu tidak dipertahankan dan terkena liberalisasi yang datang tanpa sopan santun, maka dua hal akan terjadi, yakni pemerintah tidak dipercaya masyarakat. “Muncul wani piro, kekuasaan dan uang menjadi segalanya. Karena itu, stop itu kata wani piro. Karena itu, saya mengajak pada masyarakat Jatim harus kembali pada sikap gotong royong, teruskan sikap adiluhung, dan dongeng pada anak harus pada anak,” tambahnya.

Hal korban yang kedua, organisasi sosial dan sipil di masyarakat akan hilang karena kalah dengan kekuasaan dan sikap wani piro. Maka dari itu, inilah fungsinya mengapa gotong royong diperingati dan dipertahankan.

Ditambahkannya, dengan gotong royong, maka akan membuka ruang yang lebar pada masyarakat. Hidupkan kembali rembug desa, agar nilai nilai khas desa tidak hilang. “Saya minta pada Bapemas dan Kades agar dilombakan itu rembug desa dan cari yang terbaik. Maksudnya agar suara rakyat kecil ini belajar untuk bisa didengarkan. Ini penting. Intinya, gotong royong harus memang dan jangan kalah dengan liberaliasi dengan wani piro-nya,” tegas Gubernur Soekarwo. (yo)

Related posts

Bentuk Nyata Satgas Yonif Mekanis 203/AK Hadir Di Tengah Masyarakat Pegunungan Tengah

kornus

Kepala Daerah Harus Pastikan K II yang Lulus Tidak Bodong Sebelum Ke Tahap Pemberkasan

kornus

Warga Surabaya Bisa Dapatkan Pengobatan TBC Secara Gratis di Puskesmas dan Rumah Sakit

kornus