Surabaya (MediaKoranNusantara.com) – Didepan jajaran Komisaris dan Direksi Bank Jatim Tbk, Pimpinan Otoritas Jasa Keuangan dan Bank Indonesia Korwil Jawa Timur, di Ruang Bromo BPD Jatim, Rabu (10/3/2021), Khofifah Indar Parawansa membeberkan peluang usaha perbankan di tengah Pandemi.
Dirinya mengatakan bahwa ia mempunyai data, peta kekuatan keuangan masing masing daerah dan prospek industri serta iklim investasi di Jawa Timur.
“Alhamdulillah menurut catatan BKPM, iklim investasi di Jawa Timur cukup kuat dan pertumbuhannya paling tinggi dibanding Provinsi besar lainnya di pulau Jawa yang di saat pandemi Covid-19 tahun 2020 justru mengalami kontraksi sementara investasi di Jatim tumbuh positif 33 persen,” Kata Gubernur Khofifah.
“Artinya disini banyak peluang usaha, saya minta Bank Jatim ikut mendorong pertumbuhan ekonomi dan akselerasi pembangunan di Jatim lebih signifikan lagi,” pintanya.
Ia juga mengharapkan pelaku UMKM di Jawa Timur tetap menjadi prioritas dari penyaluran Dana PEN Bank Jatim pada tahun ini.
“Saya berharap dana dua triliun Dana PEN Bank Jatim tahun 2021 tetap diprioritaskan untuk UMKM dan IKM, mengingat 56,94 persen PDRB Jatim di support oleh UMKM,”harapnya.
Gubernur yang energik ini dengan gamblang dan lugas memberi arahan bagaimana harus bekerja sinergis dengan cara penguatan digital banking, penguatan produk perbankan yang lebih customer friendly dan tentu menjalin kolaborasi yg lebih kuat dg pimpinan daerah.
Mantan Menteri Sosial RI ini mengatakan bahwa pada jaman sekarang perusahaan harus memahami peta aktor kelembagaan daerah, dunia usaha dan peluang pembiayaan usaha maupun fungsi penampung dana APBD serta optimalisasi dana pihak ketiga. Itu juga ada di RPJMD masing masing.
Seraya mengutip falsafah perubahan dari Oprah Winfrey, Khofifah berpesan agar cara berfikir, cara bersikap dan cara bertindak harus berubah lebih baik. bahwa “kita harus bisa berubah dengan cara membuat perubahan sikap dan cara berfikir diri kita sendiri. Karena perubahan sikap dan cara berfikir itulah capaian terbesar peradaban ummat manusia,” pesannya.
Selanjutnya Khofifah mengajak jajaran Bank Jatim yang berkumpul di Ruang Bromo Kantor Pusat Bank Jatim, Gubernur yang sudah menjadikan Jatim lahan investasi menarik bagi penanaman modal ini untuk lebih proaktif ke daerah daerah.
“Coba kita memahami siapa saja aktor – aktor di daerah dan program strategis apa yang ada di 38 kota dan kabupaten di Jatim yg sampai hari ini sudah 17 kepala daerah yang baru terpilih dalam pilkada 2020 lalu telah dilantik dan sertijab. Disitulah tergambar peluang yang lebih besar untuk membangun kerja sama,” imbuhnya.
Refreshment ini dilakukan oleh Bank Jatim pada Rabu (10/3/21) dengan mengundang Prof M. Nuh, Mendiknas 2009-2014 dan Suprajarto Dirut Bank Rakyat Indonesi (BRI) diikuti oleh Pimpinan Divisi dan Pimpinan Bank Jatim di daerah didahului oleh Dirut Bank Jatim Busrul Iman.
Pada kesempatan yang sama Khofifah juga menyampaikan keinginannya agar Bank Jatim memiliki peran ganda yang sama-sama memiliki tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Saya ingin peran Bank Jatim sebagai Bank Pembangunan Daerah punya peran ganda, sebagai pengungkit ekonomi daerah, penyalur kredit murah juga sebagai sumber Pendapatan Asli Daerah,”ucapnya.
Sementara Dirut Bank Jatim Busrul Iman tetap akan mengoptimalkan dana PEN sebagaimana arahan Gubernur Jatim sebagai Pemegang Saham Pengendali. (KN01)