KORAN NUSANTARA
ekbis Headline indeks

Gubernur : Ada Tiga Masalah Menjadi Kunci Untuk Menguasai Pasar

Surabaya (KN) – Kalau ingin menguasai pasar, maka industrinya harus diurus lebih dulu mulai dari masalah tehnologi/biaya produksi murah, bahan pokok sampai ke pemasaran. Sebab, ketiga hal tersebut merupakan masalah pokok/penting dalam industry.Pernyataan tersebut disampaikan Pakde Karwo Sapaan akrap Gubernur Jatim Dr. H. Soekarwo saat menjawab pertanyaan para wartawan seusai acara peninjauan Stand Pameran peserta Koperasi dan UKM Expo Tahun 2017 se Jawa Timur di Grand City Surabaya, Rabu (26/7/2017).

Menurut Pakde Karwo, ketiga masalah tersebut menjadi kunci untuk menguasai pasar makanya harus diurus pemerintah. Sebab kalau tidak otomatis UKM tidak bisa bangkit atau berkembang, malah sebaliknya bisa gulung tikar. Tehnologi yang ramah lingkungan  dan mudah dioperasikan menjadi urutan pertama,  karena ini merupakan sarana utama berproduksi. Yang kedua adalah masalah bahan baku yang harus mudah dicari  dan selalu tersedia serta berasal dari daerah sekitarnya.Dengan begitu, ongkos atau biaya bisa ditekan karena harganya  murah.

Sedang yang ketiga masalah kultural yakni kebiasaan para pengusaha kita adalah selalu menaikkan harga dagangannya bila  usahanya  maju. “Jadi, siklus kuasai pasar itu adalah industry,  pembiayaan murah  dan  ketersediaan bahan baku. Ini  kunci yang harus dijaga agar UKM bisa menguasai pasar,” tegas Pakde Karwo.

Untuk membangun pasar bisa dibangun melalui pameran seperti saat ini. Sebab, pasar itu adalah tempat pertemuan antara pembeli dan penjual. Kalau sudah bertemu dan bisa langsung melihat hasil produk, maka di tempat itulah akan terjadi transaksi dari kedua belah pihak. Selain lewat pameran, pengusaha UKM juga bisa memasarkan hasil produknya lewat internet. Sebab dengan internet pembeli bisa langsung melihat barang apa saja berikut harga yang ditawarkan. Ditambah juga dengan melihat kualitasnya.

Pakde Karwo, memberi cohtoh industry agro karena di Jatim banyak tersedia bahan baku seperti nangka, apel, rambutan, pisang dan salak atau tempe. Semua bahan baku murah dan dekat tidak harus mengeluarkan biaya mahal hanya untuk bahan baku. Jadi usaha inilah yang seharusnya dikembangkan, supaya kedepannya dikenal pasar, banyak pesanan  dan harganya tetap tidak dinaikkan lagi.

Sebetulnya, hasil olahan agro yang laris manis di luar negeri itu adalah olahan mangga yang dibuat asinan. Tapi bahan bakunya bukan mangga yang berasa manis. Karena yang dicari dan disukai pasar luar negeri itu adalah asinan mangga yang agak kecut atau masam.  “ Coba itu dikembangkan, karena bahan baku mangga sangat banyak di Probolinggo dan Pasuruan. Hanya saja cari mangga yang kecut bukan yang manis,” tegasnya.

Sementara itu,  Kadiskop dan UKM Provinsi Jatim Dr. Mas Purnomo,MSi,MM mengatakan, event tahunan ini ( Koperasi dan UKM Expo2017 ) dilaksanakan setiap tahun sekali untuk memperkenalkan produk daerah dan memperluas pasar para UKM. Tujuan lainnya  mensosialisasikan Koperasi dan UKM sebagai wahana perkembangan ekonomi Jawa Timur.

Purnomo menjelaskan, Koperasi dan UKM Expo 2017 diikuti 214 unit. Ia berharap  pelaksanaan pameran selama lima hari ini (tgl 26 s/d 30 juli 2017) di Grand city Surabaya ini akan dikunjungi sebanyak 30.000 pengunjung dengan target  realisasi transaksi sebesar Rp 5,7 milyar. Sebagai gambaran, Expo tahun 2016 dikunjungi sebanyak 27 .000 pengunjung, dengan realisasi transaksi sebesar Rp 5,4 milyar.

Selain diikuti  Koperasi dan UKM se Jatim, Expo ini juga diikuti dari enam provinsi dari luar Jawa Timur dan KPD-KPD kantor bisnis. (ovi)

 

Related posts

Kodam I/Bukit Barisan Percepat Penanganan Prajurit Terkonfirmasi Covid-19 dengan Isolasi Terpusat

kornus

Setelah Berhasil Mengungkap Ijasah Palsu, Polda Jatim Buka Posko Pengaduan

kornus

Pemprov Jatim Terus Berkoordinasi dengan KBRI Qatar Siapkan Langkah Perlindungan Untuk TKI Asal Jatim

kornus