Surabaya (KN) – Peringatan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas), Senin (21/5), Gerakan Surabaya Bangkit (GSB) melakukan aksi unjuk rasa. Mereka menuntut ketidakpuasaan akan tugas pemerintah dalam melaksanakan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945.Puluhan orang dari berbagai elemen masyarakat dan mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Surabaya Bangkit (GSB), menggelar aksi memperingati Hari Kebangkitan Nasional.
Dalam aksinya di depan gedung DPRD Kota Surabaya, mereka meminta legislatif maupun eksekutif untuk melaksanakan Pancasila dan UUD 1945.
“Sampai dengan ini kami belum melihat pemerintah baik di legislatif dan eksekutif menerapkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945,” ujar juru bicara Gerakan Surabaya Bangkit, di sela-sela aksinya, Senin (21/5).
Mereka mengatakan, pemerintah masih belum bisa mensejahterakan rakyat. Selama ini, pemerintah hanya bisa gembar-gembor sukses mensejahterakan rakyatnya, tapi tidak sesuai dengan kenyataan. “Pendidikan mudah, tapi nyatanya masih ada masyarakat yang susah mengenyam pendidikan. Katanya pelayanan kesehatan mudah dan murah, tapi kenyataannya masyarakat masih kesulitan mengaksesnya,” katanya.
Dengan momen Hari Kebangkitan Nasional, Gerakan Surabaya Bangkita akan terus berjuang, demi menuntut apa yang menjadi hak rakyat Kota Surabaya seperti, pendidikan harus merdeka, tanah untuk rakyat, kesejahteraan buruh hingga mengganyang koruptor yang menggerogoti bangsa ini. “Apa yang disampaikan pemerintah, tak seindah dengan kenyataan,” jelasnya.
Aksi berlangsung damai dan perwakilan dari mereka diterima dengan baik oleh komisi A DPRD kota Surabaya. Usai melakukan aksi, mereka melakukan long march menuju ke Balai Kota Surabaya. (nug)
Foto : Gerakan Surabaya Bangkit gelar aksi unjuk rasa di depan gedung DPRD Surabaya, Senin (21/5)