Pj Gubernur Jatim Adhy Karyono (tengah) saat melakukan ground breaking pembangunan pabrik ke 2 dan 3 Korea Tomorrow & Global (KT&G) di kawasan Pasuruan Industri Estate Rembang (PIER), Jumat (26/4/2024).
Pasuruan (mediakorannusantara.com) – Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono melakukan ground breaking pembangunan pabrik ke 2 dan 3 Korea Tomorrow & Global (KT&G) melalui anak perusahaannya yakni PT Tri Sakti Purwosari Makmur di kawasan Pasuruan Industri Estate Rembang (PIER), Jumat (26/4/2024).
Ground breaking dilakukan secara simbolis dengan penekanan tombol oleh Pj Gubernur Adhy Karyono bersama Plt. Deputi Bidang Teknologi Penanaman Modal Kementerian Investasi, Kepala Kanwil Bea Cukai Jatim 1, Plh. Bupati Pasuruan, Kapolres Pasuruan, dan para petinggi KT&G.
Sesuai dengan Perjanjian Penggunaan Tanah Industri (PPTI) antara PT Tri Sakti Purwosari Makmur dan PT SIER selaku pengelola PIER pada September 2023 lalu, anak perusahaan KT&G ini akan membangun pabrik di atas lahan seluas 19 hektar.
Pj Gubernur Adhy optimis bahwa ground breaking ini merupakan starting point untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif guna mengurangi tingkat pengangguran dan peningkatan taraf perekonomian masyarakat. Terutama karena pabrik yang dimulai pembangunannya hari ini memiliki nilai investasi total mencapai Rp 6,9 triliun ini diproyeksikan akan menyerap ribuan tenaga kerja.
“Manfaat dari investasi ini tentunya tidak hanya terkait penyerapan tenaga kerja semata, tetapi juga dapat menciptakan multiplier effect yang bermuara pada peningkatan daya beli masyarakat sekitar dan pertumbuhan ekonomi Jawa Timur. Selain itu, investasi juga memiliki peran sebagai salah satu komponen dari pendapatan nasional, Produk Domestik Bruto (PDB) Atau Gross Domestic Product (GDP),” jelasnya.
Selain itu, dimulainya pembangunan pabrik ini juga menjadi bukti bahwa Jawa Timur menjadi primadona dan salah satu tujuan investasi asing di Indonesia. Hal ini ditunjukkan oleh realisasi Investasi Penanaman Modal Asing (PMA) di tahun 2023 mencapai sebesar Rp. 70,2 triliun atau meningkat sebesar 56,35% dibandingkan tahun 2022 di angka Rp. 44,9 triliun.
Meningkatnya nilai investasi ini juga tidak terlepas dari faktor kemudahan perizinan, pertanahan, regulasi tenaga kerja (buruh), hingga energi yang difasilitasi oleh Pemprov Jatim. Hal ini selaras dengan semangat peningkatan investasi yang digaungkan oleh Pemerintah Republik Indonesia.
“Kami akan jamin investasi di Jawa Timur menguntungkan, nyaman, dan aman,” ujarnya.
Pj Gubernur Adhy Karyono juga menegaskan bahwa Jatim membuka seluas-luasnya peluang investasi, khususnya investasi dari asing. Menurutnya, Jawa Timur merupakan lokasi yang sangat strategis untuk berinvestasi. Sebab, Jawa Timur merupakan hub bagi Indonesia bagian Timur yang menopang 16 provinsi lain di Indonesia Timur.
Di sisi lain, CEO KT&G Bang Kyung Man mengatakan, tahun 2011 KT&G telah melakukan evaluasi potensi pasar Indonesia sejak dini dan terus melakukan investasi SDM dan material.
Dari hasil pengamatan tersebut, Indonesia telah berkembang menjadi bisnis inti KT&G dan merupakan pasar yang akan terus tumbuh di masa depan.
“Kini Indonesia menjadi basis utama bagi bisnis lokal dan ekspor KT&G,” ujarnya.
Ia menyebut, di tahun 2023, KT&G mendeklarasikan visi jangka menengah dan panjang global top KT&G dan terus melakukan investasi dan inovasi masa depan. Melalui investasi di Indonesia KT&G akan membangun basis produksi besar di luar negeri.
“Saya yakin, pabrik yang ada di Indonesia pendorong bagi KT&G untuk melompat ke tingkat global dan tidak sekadar menguntungkan bagi KT&G, melainkan juga bagi masyarakat di Provinsi Jatim sehingga membentuk nilai ekonomi dan sosial bagi masyarakat,” tuturnya.
“Terima kasih kepada Pj Gubernur Adhy beserta jajaran yang datang menyaksikan ground breaking pabrik 2 dan 3 KT&G di Pasuruan. Tentu, hal itu dapat terwujud dengan dukungan dari seluruh pihak sehingga produksi, penjualan dan ekspor KT&G berjalan lancar,” tambahnya.
Sementara itu, Plh. Bupati Pasuruan Yudha Triwidya Sasongko menambahkan, KT&G menyerap 4.600 tenaga kerja. Dengan adanya perluasan pabrik diprediksi mampu menyerap 1.130 tenaga kerja.
“Kami siap mengawal dan mendorong kepercayaan investor di Indonesia baik dengan melihat stabilitas politik dan ekonomi di Indonesia khususnya di Jatim,” katanya.
Ke depan, Ia berharap KT&G membangun kemitraan dengan pelaku UMKM di Pasuruan khususnya Jatim. Tujuannya, memberikan dorongan agar pertumbuhan ekonomi tidak dinikmati sekitar pabrik.
“Dengan kerja sama ekonomi tidak sekadar meningkatkan investasi antara Indonesia dan Korea Selatan, melainkan juga untuk masyarakat,” tutupnya. (KN01)