Surabaya (mediakorannusantara.com) -Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya berkomitmen mewujudkan Kota Pahlawan sebagai barometer Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Nasional. Bentuk komitmen tersebut diawali dengan membuat sejumlah landasan hukum hingga berbagai program pelayanan kepada anak-anak.
Salah satu landasan hukum tersebut, yakni melalui Peraturan Wali Kota (Perwali) Surabaya Nomor 08 Tahun 2022 Tentang Penyelenggaraan Pengembangan Anak Usia Dini Holistik Integratif.
Ketua Bunda PAUD Kota Surabaya, Rini Indriyani menyampaikan, selain melalui landasan hukum, pemkot juga mengintegrasikan seluruh Perangkat Daerah (PD) dalam memberikan pelayanan kepada anak-anak.
“Bagaimana kami mengintegrasikan semua perangkat daerah. Jadi ada 16 PD terkait yang bagaimana dia harus memberikan pelayanan kepada anak-anak,” kata Rini Indriyani, Jumat (23/6/2023).
Rini Indriyani lantas menjelaskan salah satu bentuk program pelayanan PD kepada anak-anak Surabaya. Misalnya, seperti Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dengan memberikan sosialisasi kepada anak-anak terkait kebencanaan.
“BPBD tidak pernah berhubungan dengan anak-anak. Nah, dari situ akhirnya terbuat inovasi bagaimana anak-anak bukan dilatih menangani bencana, tapi aware terhadap bencana. Ada mereka bikin seperti buku 3 dimensi sehingga anak-anak bisa tahu ada banjir dan kebakaran,” paparnya.
Contoh lain, Bunda Rini menyebut, seperti pula Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP). Bagaimana anak-anak diberikan pengetahuan tentang profesi pemadam kebakaran (Damkar) hingga apa yang harus dilakukan ketika muncul asap.
“Jadi bukan mereka dilatih menyiram api, tidak. Tapi bagaimana ada profesi Damkar, kemudian bagaimana mereka defense kalau ada bau asap. Jadi, anak-anak dilatih untuk itu,” katanya.
Menurut dia, pelatihan dan pembekalan yang diberikan perangkat daerah, bukan hanya ditujukan kepada anak-anak PAUD. Namun pelatihan ini juga diberikan kepada para guru atau Bunda PAUD. Tentu saja bentuk pelatihan akan disesuaikan dengan kebutuhan mereka.
“Kita ada mitigasi bencana juga untuk bunda-bunda PAUD. Kemudian ada juga pelatihan terkait digital, agar bundanya bisa memberikan pelatihan juga, melek teknologi,” ungkap dia.
Ia juga memastikan setiap perangkat daerah di lingkup Pemkot Surabaya memiliki peranan dalam melayani anak-anak. Nah, seluruh kegiatan PD yang berkaitan dengan anak-anak PAUD ini terintegrasi dengan laman website Si Bunda.
“Kita punya Si Bunda juga, berupa website yang mengkordinir semua kegiatan-kegiatan (PAUD). Jadi semua satuan PAUD bisa mengajukan, misal ingin educity ke Dinas Pertanian melihat wisata tanaman, atau educity ke Damkar,” katanya.
Setelah mengajukan jadwal educity melalui aplikasi Si Bunda, nantinya Graha Bunda PAUD akan meneruskannya ke dinas terkait. Termasuk pula mengatur jadwal kunjungan masing-masing satuan PAUD tersebut.
“Karena jumlah satuan PAUD di Surabaya sekitar 10.000, sehingga kita atur jadwal (educity) agar tidak bentrok. Jadi satu pintu melalui Graha Bunda PAUD dan siapapun (satuan PAUD) bisa mengajukan,” pungkasnya. (jack)