Jakarta  mediakorannusantara.com  — Pengelola Gelora Bung Karno mengevaluasi terkait kasus petugas vendor yang membungkus kucing dengan plastik untuk mensterilkan kawasan di jalan lingkar (ring road) Stadion Utama dari kucing liar.

“Saat ini, kami sedang mengevaluasi dan berkomunikasi dengan vendor terkait pengelolaan hewan di GBK,” kata Kepala Divisi Humas, Hukum, dan Administrasi Pusat Pengelolaan Kompleks Gelora Bung Karno (PPKGBK) Asep Triyadi di Jakarta, Selasa.18/6

Asep menuturkan pihaknya sangat menyayangkan peristiwa relokasi hewan oleh vendor di kawasan GBK yang tidak sesuai standar.

Ditambahkan adanya kawasan bebas kucing liar di Stadion Utama memiliki tujuan untuk memberikan rasa bersih dan nyaman kepada pengunjung GBK sama seperti stadion lainnya.

Kendati demikian, tentunya vendor wajib memahami dan mematuhi standar kesejahteraan hewan yang berlaku.

Maka dari itu, pengelola GBK berkomitmen untuk mengambil langkah perbaikan agar kejadian serupa tidak terulang.

“Selanjutnya kami juga membuka diri untuk berkomunikasi dengan komunitas pencinta dan pemerhati hewan untuk mendapatkan saran dan bekerja sama dalam meningkatkan kesejahteraan hewan di GBK,” ujarnya.

Dengan demikian, pihaknya mengapresiasi kepedulian masyarakat dan akan terus meningkatkan perlindungan serta kesejahteraan hewan di area GBK.

Hingga kini, pengelola GBK masih melakukan evaluasi dan mempertimbangkan kawasan yang layak bagi hewan liar di lingkungan sekitar stadion.

“Untuk wilayah mana yang steril hal ini sedang menjadi bahan evaluasi kami,” tutupnya.

Melalui akun Instagram @nathasatwanusantara, lembaga organisasi kesejahteraan hewan itu mendesak GBK untuk mengevaluasi aksi vendor tersebut.

Diharapkan pihak GBK mau berdiskusi bersama-sama serta memberikan informasi terbaru mengenai lokasi kucing saat ini berada.

“Merelokasi kucing dengan plastik diikat? Apakah ini reaksi manusiawi setelah diusulkan ramah hewan dengan menyediakan stray feeding spot (lokasi tempat makan) seperti @mrtjkt dan sterilisasi kucing untuk pengendalian populasinya?” bunyi kutipan dari postingan Instagram tersebut. ( wan/an)