Surabaya (MediaKoranNusantara.com) – Gubernur Jatim Soekarwo akan memberikan kredit dengan bunga murah kepada kelompok Petani yang ada di Jawa Timur agar bisa meningkatkan kualitas produksi pertaniannya dan peningkatan pendapatannya.Kerjasama itu akan dilakukan kepada Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) yang ada di tiga Kabupaten yakni Jombang, Nganjuk dan Mojokerto untuk pengolahan hasil pertanian bersama BRI yang ada di pelosok.
“Kita akan mencoba dan yang sudah siap adalah 13 Gapoktan yang sudah siap. Rata-rata lahan mereka 210 hektar luas lahannya,” kata Gubernur Soekarwo di Surabaya, Kamis (12/10/2017).
Menurut Soekarwo, kredit itu disalurkan lewat BRI dengan pinjaman 5 persen perbulan. Dengan pinjaman tersebut, diharapkan teknologi petani dalam mengolah gabah hasil akan meningkat. “Nanti digunakan untuk teknologi misalnya penggilingan beras, pengeringan dan packaging,” tambahnya.
Dijelaskannya, pinjaman itu bisa digunakan untuk biaya produksi dalam menanam padi. Diharapkan, petani tidak akan meminjam dana ke rentenir, setelah dapat pinjaman lunak dari Pemprov Jatim itu. “Ini untuk biaya sewa lahan dan ongkos produksi, dipastikan dua tahun nanti lunas,” imbuhnya.
Gubernur Soekarwo menjelaskan, total anggaran yang diberikan untuk pinjaman lunak itu mencapai Rp 100 miliar. Nantinya, agar dana itu tepat sasaran, maka akan dilakukan seleksi terhadap anggota Gapoktan yang mengajukan pinjaman.
“Jadi kita menargetkan adanya proses industry di kalangan petani. Bukan diangkut gabahnya. Nanti yang melakukan seleksi adalah Manajer di BRI unit desa-desa,” paparnya.
Dijelaskannya, Pemprov Jatim sudah melakukan seleksi terhadap petani yang ada di tiga kabupaten yakni Jombang, Mojokerto dan Nganjuk. “Manajemennya dari BRI. Tidak diserahkan ke Gapoktan. Namanya nilai tambah untuk proses produksi primer sekunder di pertanian,” tambahya.
Terpisah, Anggota Komisi B DPRD Jatim Pranaya Yudha Marardhika, mendukung program Gubernur. Pasalnya, jika mengandalkan dari subsidi dan pupuk dari pemerintah, petani hanya akan menerima keuntungan hanya 26 persen. Sedang dengan program ini, petani dapat keuntunfan 66,3 persen.
“Dari situ kamu sangat mendukung prigram rersebut yang jelas dapat meningkatkan pendapatan petani yang saat ini masih jauh dari mapan,”tegas Politisi asal Partai Golkar. (KN04)