KORAN NUSANTARA
Hallo Nusantara indeks

Dua Bocah Bogor Tewas Gara-gara Ledakan Granat TNI

Ilustrasi

Bogor (MediaKoranNusantara.com) – Dua bocah Kampung Wangun Jaya RT 02/06, Desa Ciaruteun Ilir, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor tewas akibat ledakan granat milik TNI. Korban tewas diketahui bernama Muhammad Mubarok bin Abdul Majid (10) dan Doni (14) yang meninggal dalam perawatan dan persiapan operasi meninggal dunia.

Humas RSUD Leuwiliang, Bambang Sumantri mengatakan, korban Doni meninggal tadi malam sekira pukul 21.00 WIB.

“Iya betul, korban atas nama Doni meninggal tadi malam. Korban sebenarnya dalam persiapan untuk operasi, kita menunggu kondisinya membaik, karena untuk (pelaksanaan) operasi kan ada SOP-nya. Tapi semalam sekitar jam 20.00 kondisi korban menurun, drop dan akhirnya meninggal sekitar jam 21.00,” kata Bambang, Jumat (15/2/2019).

Doni meninggal dengan luka parah di bagian kaki. Ia mengalami luka bakar akibat ledaka granat jenis granade launcher mortir (GLM) yang ditemukan di areal latihan militer di Cibungbulang, Kabupaten Bogor.

“Korban mengalami luka bakar di bagian kaki. Banyak serpihan granat itu kena tulang juga. Tadi malam memang sedang persiapan operasi, dokter bedah sudah siap, tapi kemudian korban drop dan meninggal,” terang Bambang.

Sementara korban lainnya, yakni Khoirul Islami (10) masih dalam perawatan intensif di RSUD Leuwiliang dan kondisinya semakin membaik.

“Sekarang kita masih rawat 1 korban lainnya. Kondisinya Alhamdulillaah membaik yah,” tutup Bambang.

Sementara itu, Komandan Distrik Militer (Dandim) 0621/Kabupaten Bogor, Letkol Inf Harry Eko Sutrisno membeberkan, granat itu awalnya berada di area latihan militer di sekitar perbukitan Gunung Kapur kawasan Cibungbulang, Kabupaten Bogor. Anak-anak yang menjadi korban itu, disebut Harry, menemukan granat tersebut, padahal kawasan itu disebutnya tidak boleh dimasuki sembarang orang.

“Granat itu ditemukan hari ini di dalam areal latihan, yang seharusnya tidak boleh dimasuki oleh orang sipil. Saat ditemukan, granat itu dalam kondisi tertanam dan sudah berkarat. Kemudian oleh anak-anak itu (granat) dibawa pulang ke rumah dan dijadikan mainan, dipukul-pukul sehingga akhirnya meledak,” imbuhnya.

Peristiwa granat meledak itu, disebut Harry, terjadi pada pukul 14.30 WIB tadi di Kampung Wangun Jaya RT 02 RW 06 Desa Ciaruteun Ilir, Kecamatan Cibungbulang. Korban tewas, disebut Harry, bernama Muhammad Mubarok bin Abdul Majid, sedangkan 2 korban lainnya yang mengalami luka atas nama Muhammad Doni (14) dan Khoirul Islami (10), yang saat ini dirawat di RSUD Leuwiliang, Bogor.

“Jadi kemungkinan besar ada kesatuan yang menggunakan itu untuk latihan. Biasanya GLM (Grenade Launcher Mortir) itu kan untuk operasi tempur, tapi (granat) ini sudah berkarat dan kemungkinan itu sudah bertahun-tahun ada (tertanam) di situ,” ucap Harry.

Harry menyebutkan, kesatuannya saat ini masih menyelidiki peristiwa ini lebih jauh.

“Kita periksa tahun pembuatannya dan kita akan berkoordinasi dengan pihak Zeni dan Peralatan untuk memastikan ini kenapa bisa meledak,” sambungnya.(dtc/ziz)

Related posts

Terima Kunjungan Kepala Staf Kepresidenan, Gubernur Khofifah Sosialisasikan Gerakan Masyarakat Bermaske

kornus

Kemenag segera Cairkan BOP sebesar Rp381 miliar bagi 28 ribu Raudlatul Athfal

Sambut Kunjungan Konjen Australia, Pemkot Surabaya Tingkatkan Kerjasama Dalam Bidang Pendidikan dan Wisata

kornus