KORAN NUSANTARA
ekbis Headline indeks

Dra. Hj. Fatma Saifullah Yusuf Buka Pasar Batik Jatim 2017 di Grand City

Surabaya (MediaKoranNusantara.com) – Istri Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf, Dra. Hj. Fatma Saifullah Yusuf, membuka Pasar Batik Jawa Timur  yang diadakan oleh Asosiasi Perajin Batik Jawa Timur (APBJ) di Lantai I Grand City Mall Surabaya, Rabu (25/10/2017) sore. Pasar Batik Jawa Timur dengan Tema “ Batik Tulis Harga Ekonomis”, yang di digelar selama tiga hari mulai dari tanggal 25 – 27 Oktober 2017 dan diikuti seluruh Kab/Kota se Jatim ini, dalam rangka memperingati Hari Batik Nasional Tahun 2017, sekaligus untuk memperingati berdirinya APBJ yang ke -3 tepatnya pada tanggal 3 September 2014 lalu.

Fatma Saifullah Yusuf memberikan apresiasi yang luar biasa kepada APBJ. Yakni selain atas kepedulian dan emansipasi dalam memperjuangkan keutuhan dan perkembangan seni karya batik tradisional di wilayah Jawa Timur, sekaligus atas peran APBJ sebagai media dalam menuangkan kreasi, pemikiran dan bakat yang terpendam dari para pengrajin batik tradisional di Jawa Timur.

“Saya bangga sebagai warga Jawa Timur, karena APBJ yang didirikan dan diperjuangkan oleh para pengrajin batik, ternyata sangat antusias dalam mengembangkan, memajukan dan mempromosikan potensi daerah Jawa Timur,” kata Fatma Saifullah Yusuf.

Menurut Ketua Umum Badan Kerjasama Organisasi Wanita (BKOW) Provinsi Jawa Timur ini, APBJ mampu mengangkat batik tradisional khas Jawa Timur sebagai kearifan lokal yang patut diperhitungkan di kancah global, nasional maupun internasional. karena, APBJ  bisa mengembangkan dan memajukan serta mempromosikan potensi daerah Jawa Timur dengan potensi sumberdaya alam yang melimpah serta sumberdaya manusia yang kreatif, melalui keunggulan daya saing tinggi, kompetetif dalam bidang kerajinan batik tradisdional.

Batik, tambahnya, adalah kerajinan yang memiliki nilai seni tinggi  yang merupakan bagian dari budaya Indonesia sejak dulu. Dan tradisi membatik pada awalnya merupakan tradisi turun temurun, sehingga kadang kala satu motif dapat dikenali berasal dari batik keluarga tertentu dan bahkan beberapa motif batik dapat menunjukkan status seseorang.

Selanjutnya Fatma Saifullah Yusuf mengatakan, pada dasarnya Batik dengan berbagai bentuk dan pola, mengandung budaya tinggi adalah karya seni yang harus dipertahankan, dilestarikan serta dikembangkan. Karena batik Indonesia tidak hanya sekedar produk komoditi dan sekedar busana yang bernilai ekonomi. Tetapi batik juga mengandung Filosofi, makna simbolik sebagai Identitas masyarakat yang merupakan Karya adiluhung yang sarat dengan nilai budaya, seni dan Peradaban manusia.

“Saya  bangga dan berbesar hati sebagai bangsa Indonesia, karena Unesco telah menetapkan Batik sebagai warisan kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi sejak tanggal 2 Oktober 2009,” jelasnya.

Total Kinerja Perdagangan Jatim Surplus Rp.111,56 trilyun

Ditempat yang sama, Fatma Saifullah Yusuf mengatakan, kinerja perdagangan Jawa Timur saat ini surplus Rp. 111,56 trilyun. Dan terbukti bahwa UKM telah menjadi penopang utama PDRB Jawa Timur serta mampu menyerap tenaga kerja serta sumber nafkah bagi masyarakat. Salah satu jenis UKMnya adalah produksi batik.

Terkait dengan MEA, Fatma Saifullah Yusuf  mengingatkan bahwa MEA merupakan tantangan yang harus bisa diubah menjadi peluang. Karena MEA akan menjadi single marketnya ASEAN bagi Negara selain ASEAN. Untuk itu, pengusaha batik diharapkan dapat memanfaatkan MEA sebagai kesempatan besar untuk memperluas pasar bagi produksinya.

“tantangan terbesarnya adalah bagaimana kita dapat menjaga kualitas, kuantitas serta harga produk agar bisa bersaing dengan Negara ASEAN lain,” imbuhnya. (KN04)

 

 

Related posts

Pendukung Setia Anas Urbaningrum di Jatim Keluar dari Partai Demokrat

kornus

Machfud Arifin Optimis Menang di Pilwali Surabaya

kornus

Tim Kesehatan TNI Cek Kesehatan Murid Sekolah di Lebanon

kornus