Jakarta (KN) – Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan mengakui sederet proyek pengadaan yang dikerjakan kerap bermasalah. Ke depan, dewan berjanji akan memperbaiki mekanisme terkait perencanaan dan pelaksanaan proyek.
Namun Taufik meminta perbaikan mekanisme juga dilakukan pemerintah. Alasannya, sorotan negatif publik terus mengarah ke Senayan. Padahal selama ini segudang proyek di pemerintah yang bermasalah tidak pernah terpublikasi.
“Jadi, jangan cuma DPR saja. tapi bagaimana renovasi toilet di lembaga pemerintahan, kementerian, lembaga tinggi lain (disorot),” kata Taufik kepada wartawan di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (18/1/2012).
Taufik menilai wajar bila sorotan publik lebih banyak mengarah ke DPR. Alasannya dewan sebagai representasi wakil rakyat dituntut untuk bekerja transparan dan bertanggung jawab. “Semangat penghematan, semangat efisiensi dan transparansi kepada publik, seluruh lembaga tinggi negara dan pemerintah di Kementerian harus juga begitu,” ujarnya.
Menurutnya, pertanggungjawaban penggunaan uang rakyat harus dilakukan semua lembaga negara dan pemerintah tidak hanya DPR. “Harapan kami ada hikmah buat DPR. Tapi tentu tidak hanya berhenti di otoritas DPR saja di lembaga negara lain juga harus dengan semangat yang sama,” ujar dia.
Awal tahun ini DPR langsung mendapat sorotan karena sejumlah proyek yang dikerjakan. Proyek itu di antaranya renovasi ruang parkir Rp3 miliar, renovasi toilet Rp2 miliar termasuk renovasi ruang Badan Anggaran yang menghabiskan uang negara Rp20 miliar. (red)