Surabaya (mediakorannusantara.com) – Dinas Pendidikan (Dindik) Provinsi Jawa Timur, mengusulkan penambahan anggaran total Rp600 miliar dalam Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (P-APBD) 2024.
Penambahan anggaran itu salah satunya digunakan untuk menutup kekurangan pembayaran Bantuan Operasional Pendidikan dan Pelatihan (BPOPP) serta tunjangan guru honorer baik GTT (Guru Tidak Tetap) maupun PTT (Pegawai Tidak Tetap).
Hal itu disampaikan Kepala Dindik Jawa Timur, Aries Agung Paewai, ditemui seusai hearing bersama Komisi E DPRD Jawa Timur di Gedung DPRD Jatim, Senin (22/7/2024).
“Hearing bersama Komisi E terkait dengan P-APBD termasuk Dinas Pendidikan butuh klarifikasi terkait kebutuhan-kebutuhan di PAK (Perubahan Anggaran Keuangan) ini, terutama yang krusial. Alhamdulillah semua berjalan baik karena tadi Kepala Bappeda (Mohammad Yasin) juga hadir langsung,” ujar Aries.
Aries menjelaskan, Dindik Jatim membutuhkan tambahan anggaran sebesar Rp200 miliar untuk membayar BPOPP yang masih kurang, serta tunjangan guru honorer.
“Kita utamakan tunjangan guru karena masih ada guru honorer baik itu GTT maupun PTT yang kekurangannya harus ditutup di P-APBD,” tambahnya.
Aries mengungkapkan total tambahan anggaran yang dibutuhkan mencapai Rp 600 miliar. Jumlah tersebut mencakup Rp 200 miliar untuk guru honorer dan sisanya untuk BPOPP.
“Anggaran APBD murni kemarin hanya mencakup 6 bulan pembayaran BPOPP baik untuk sekolah negeri maupun swasta. Di P-APBD ini akan ditambah 3 bulan lagi sehingga totalnya menjadi 9 bulan,” jelas Aries.
Menurut Aries, kebijakan ini lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya. Dimana sekolah negeri mendapatkan BPOPP lebih banyak dibandingkan sekolah swasta.
“Tahun ini semua sama sesuai dengan permintaan teman-teman DPRD agar disamakan jumlah BPOPP-nya, yaitu sama-sama 9 bulan,” ujarnya.
Aries juga menekankan pentingnya fokus pada tunjangan guru honorer agar anggaran mencukupi hingga akhir tahun 2024. “Kita hitung di P-APBD, berapa kekurangan untuk membayar guru GTT dan PTT yang masih kurang di anggaran murni,” katanya.
“Sudah dihitung semuanya dan sudah terpenuhi. Mudah-mudahan nanti hasil dari hearing Komisi E disampaikan ke Badan Anggaran (Banggar),” imbuh Aries.
Selain tunjangan guru, perbaikan sekolah juga menjadi fokus utama Dindik Jatim dalam P-APBD 2024. Aries menyebutkan, anggaran murni yang masih kurang, terutama untuk sekolah-sekolah yang terdampak bencana akan menjadi prioritas.
“Banyak sekolah di berbagai kabupaten/kota yang perlu diperhatikan. Kita fokus dulu pada yang belum sama sekali mendapatkan perbaikan atau renovasi,” ucap Aries.
Di samping itu, Aries juga menegaskan bahwa Dindik Jatim akan melakukan rekapitulasi untuk memastikan tidak ada sekolah yang berulang kali mendapatkan bantuan, sementara yang lain tidak mendapatkan sama sekali.
“Itu yang nanti kita cek dan rekapitulasi mana yang sudah dan mana yang belum sama sekali, itu yang kita berikan,” pungkas Aries. (KN01)