Cagub Jatim Khofifah Indar Parawansa dihadapan ratusan mahasiswa Jember di City Forest and Farm Arum Sabil Jember, Minggu (10/11/2024) siang.
Jember (mediakorannusantara.com) – Di hari Pahlawan, Calon Gubernur Jawa Timur nomor urut 2 Khofifah Indar Parawansa mengajak ratusan mahasiswa dari berbagai Perguruan Tinggi di Kabupaten Jember untuk melakukan investasi mental.
“Bung Karno pernah mengatakan betapa pentingnya kemampuan manusia dan materi investasi untuk memajukan negara Indonesia, namun hal itu kurang sempurna jika kita tidak memiliki mental investasi,” ucap Khofifah saat berdialog dengan ratusan mahasiswa di City Forest and Farm Arum Sabil Jember, Minggu (10/11/2024) siang.
Dia menandaskan bahwa mental yang kuat akan mendorong kemajuan negara. Sehingga Khofifah meminta supaya para mahasiswa meiliki mental kuat, bukan mental dijajah yang tidak mau berkembang. “Jadi mental yang bagus membuat kita bisa membawa bangsa dan negara ini semakin baik,” ungkapnya.
Dalam kesempatan itu, Khofifah juga meminta pada para mahasiswa agar memiliki mental juara. Dengan momen 10 November hari pahlawan ini diharapkan bisa membangkitkan semangat anak muda untuk membawa Indonesia dan Jawa Timur menjadi lebih baik.
“Itu hal-hal yang menurut saya ditanamkan dalam momen 10 November sangat luar biasa bagi anak muda,” kata Khofifah.
Dalam kesempatan itu, Khofifah juga mengajak semua mahasiswa untuk menjadi pahlawan. Setidaknya menjadi pahlawan kemanusian dan pahlawan bagi keluarga.
Khofifah juga mengungkapkan bahwa dirinya pernah menyampaikan ke Presiden RI ke 7, Joko Widodo, bahwa pendidikan bisa memutus mata rantai kemiskinan. “Kemudian Presiden memiliki program KIP dan KIS. Diluncurkan pada tahun 2018,” lanjutnya.
Khofifah juga memberikan semangat bagi para mahasiswa sebagai kalangan anak muda, setidaknya supaya mereka mengejar prestasi dan terus bergerak bukan menjadi bagian dari kalangan malas gerak (Mager). Dia menandaskan bahwa anak muda itu bisa.
“Saya umur 27 tahun jadi anggota DPR RI. Kemudian 32 tahun jadi wakil ketua DPR RI. Dan pada usia 33 tahun jadi menteri,” bebernya.
Khofifah mengaku saat itu masih mengingat betul ditunjuk oleh Gus Dur sebagai Menteri Peranan Wanita. “Padahal saya masih ingin menjadi wakil ketua DPR RI, karena cakupannya bisa lebih luas,” cetusnya.
Namun, Khofifah akhirnya tetap memilih mengikuti perintah Gus Dur saat itu. “Tapi saya matur, minta dirubah. Bukan Menteri Peranan Wanita tapi Menteri Pemberdayaan Perempuan,” tegasnya.
Di sini Khofifah mengingatkan pada anak muda. Meskipun punya usulan namun harus tetap disampaikan dengan cara yang sopan dan santun. “Insya Allah bisa diterima,” tutupnya. (KN01)