Surabaya (KN) – Dewan mengritisi keberadaan Sentra Ikan Bulak (SIB) yang berada di wilayah Kelurahan Kedung Cowek, Kecamatan Bulak Surabaya.Pasalnya, meski pembangunan SIB tersebut telah menghabiskan anggaran APBD Surabaya sebesar Rp 20.960.320.666, ternyata bangunan dua lantai tersebut terkesan mangkrak.
Anggota Komisi B DPRD Surabaya yang membidangi perekonomian dan keuangan, Eddy Rusianto menuturkan, sebenarnya komisinya telah berulang kali memeberi saran bagi Dinas Pertanian (Distan) dalam upaya meramaikan sentra ikan bulak. Salah satunya dengan memberikan deadline (batas waktu) bagi pedagang yang masih nekat berjualan di luar SIB.
Menurutnya, jika hingga batas akhir yang telah ditentukan masih ada sejumlah pedagang yang tidak mau direlokasi, sebagai solusinya stan yang tersedia diberikan kepada pedagang yang bersedia pindah. “Pedagang yang masih berjualan di sekitar batu-batu harus ditertibkan,” kata Eddy Rusianto, Rabu (26/2/2014).
Solusi lainya, ia menyarankan SIB tidak hanya dijadikan sebagai tempat berjualan. Lebih dari itu, image (citra) sentra ikan bulak juga harus dirubah menjadi salah ikon wisata atau kuliner khas Kota Surabaya.
“kesan masyarakat ketika ke SIB kan paling hanya melihat sebagai tempat pengasapan ikan saja. Nah image semcama itu harus dirubah. Dan itu menjadi rugas dari pemerintah kota bersama dinas terkait,” tandasnya.
Selama ini pedagang di SIB tak terlalu beruntung. Sejak diresmikan akhir 2012 lalu, pendapatan pedagang tak bisa berjalan normal. Bahkan, sebagian besar pedagang memilih untuk angkat kaki dari SIB karena sepi pengunjung. Mereka lebih memilih kembali ke lapak di daerah bebatuan arah Kenjeran.
Motifasi pedagang berjulan di SIB sebenernya sempat kembali muncul ketikan Pemkot Surabaya mewacanakan bakal membangun water front city (pengembangunan lalu lintas air perkotaan) berupa kereta gantung. Sayangnya, rencana tersebut hingga kini belum juga terealisasi.
Terpisah, Kepala Dinas Pertanian Kota Surabaya, Sigit Sugiharsono mengaku telah membuat beberapa terobosan untuk meramaikan sentra ikan bulak. Salah satunya dengan menjalin kerjasama dengan sejumlah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).
“Lewat kerjasama ini, saya berharap setiap kegiatan di SKPD yang mampu manarik masyarakat dapat diselenggarakan di SIB,” terang Sigit. (anto)